Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabat Ketua DPD, Oesman Sapta Rela Lepas Jabatan di MPR...

Kompas.com - 05/04/2017, 05:05 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Oesman Sapta Odang kini menduduki dua jabatan pimpinan lembaga perwakilan politik, yakni selaku Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sekaligus Wakil Ketua MPR.

Meskipun tak diatur dalam undang-undang, Oesman Sapta yang juga ketua umum Partai Hanura itu menyerahkan sepenuhnya hal tersebut pada MPR dan DPD.

"Saya rela lepas jabatan di MPR. Tinggalkan DPD ini hari juga rela. Saya terima jabatan ini sekarang (Ketua DPD) kan juga karena keinginan senator," kata Oesman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2017).

Oesman mengatakan, saat ini MPR tengah mengkaji ihwal rangkap jabatan dirinya di MPR dan DPD. Sebab, dia merupakan perwakilan DPD di MPR, dan ia juga menyerahkan kepada DPD terkait hal tersebut.

Saat ditanya apakah mantan Ketua DPD Mohammad Saleh layak menggantikannya di MPR, Oesman menjawab pantas saja.

"Beliau cocok-cocok saja. Semua cocok. Tapi kan enggak bisa langsung tunjuk seperti itu. Ada mekanismenya," ujar Oesman.

Ketua MPR Zulkifli Hasan sebelumnya angkat bicara seusai terpilihnya Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang, terpilih sebagai ketua DPD.

(Baca: Pimpinan MPR Akan Bahas soal Rangkap Jabatan Oesman Sapta)

Dengan terpilihnya Oesman Sapta sebagai Ketua DPD tentu memunculkan polemik baru sebab jabatan dia kini tumpang tindih selaku wakil ketua MPR yang mewakili DPD.

"Dalam waktu dekat kami di MPR akan mengadakan Rapim (Rapat Pimpinan). Saya juga sudah bilang ke Sekjen (MPR) untuk mengkaji soal ini," ujar Zulkifli.

Kompas TV Oesma Sapta Odang Jadi Ketua DPD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bobby Akan Tetap Minta Rekomendasi ke PDI-P untuk Maju Pilkada Sumut

Bobby Akan Tetap Minta Rekomendasi ke PDI-P untuk Maju Pilkada Sumut

Nasional
RUU MK Belum Disahkan, Puan: Buat Apa Terburu-buru kalau Nanti Tak Bermanfaat

RUU MK Belum Disahkan, Puan: Buat Apa Terburu-buru kalau Nanti Tak Bermanfaat

Nasional
Komisi II Buka Peluang Panggil Pemerintah, Minta Penjelasan Soal Pengunduran Diri Bos Otorita IKN

Komisi II Buka Peluang Panggil Pemerintah, Minta Penjelasan Soal Pengunduran Diri Bos Otorita IKN

Nasional
KPK Akan Konfirmasi Hasto soal Informasi Baru Terkait Harun Masiku

KPK Akan Konfirmasi Hasto soal Informasi Baru Terkait Harun Masiku

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Janji Segera Limpahkan Berkas 20 Tersangka Lain

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Janji Segera Limpahkan Berkas 20 Tersangka Lain

Nasional
5 Pimpinan MPR RI Sambangi Nasdem Tower

5 Pimpinan MPR RI Sambangi Nasdem Tower

Nasional
Adam Deni Divonis 6 Bulan Bui di Kasus Ke-2 dengan Ahmad Sahroni

Adam Deni Divonis 6 Bulan Bui di Kasus Ke-2 dengan Ahmad Sahroni

Nasional
Jokowi Blak-blakan soal Harga lahan di IKN

Jokowi Blak-blakan soal Harga lahan di IKN

Nasional
Pimpinan Komisi II Kritik Putusan MA, Aturan Tak Bisa Diutak-atik demi Kepentingan Pihak Tertentu

Pimpinan Komisi II Kritik Putusan MA, Aturan Tak Bisa Diutak-atik demi Kepentingan Pihak Tertentu

Nasional
Pekan Depan, KPK Panggil Sekjen PDI-P Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Pekan Depan, KPK Panggil Sekjen PDI-P Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Nasional
Pimpinan Otorita IKN Mundur, Posisi Ridwan Kamil Disinggung

Pimpinan Otorita IKN Mundur, Posisi Ridwan Kamil Disinggung

Nasional
Belum Terjual, Mobil Rubicon Mario Dandy Turun Harga Jadi Rp 600 Juta

Belum Terjual, Mobil Rubicon Mario Dandy Turun Harga Jadi Rp 600 Juta

Nasional
Diduga Ada Tekanan Bikin Pucuk Pimpinan Otorita IKN Mundur

Diduga Ada Tekanan Bikin Pucuk Pimpinan Otorita IKN Mundur

Nasional
Pimpinan Otorita IKN Mundur Diduga Akibat Target Kurang Realistis

Pimpinan Otorita IKN Mundur Diduga Akibat Target Kurang Realistis

Nasional
Pengusaha UEA Puji IKN, Jokowi: Saya Enggak Suka Pujian, tapi Kepastian Investasi

Pengusaha UEA Puji IKN, Jokowi: Saya Enggak Suka Pujian, tapi Kepastian Investasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com