Dalam peresmian monumen A-4 Skyhawk, 14 Maret, sejumlah pensiunan menceritakan serunya perjalanan mereka di Israel. Bagyo, seorang perwira teknik A-4 Skyhawk, bagaimana namanya diganti menjadi Boris.
"Di sana sebentar-sebentar digeledah, nonton bioskop juga digeledah," cerita Bagyo.
Ia bahkan pernah didatangi dinas rahasia Israel, Mossad, yang memintanya segera ke Jerman karena pangkalan Israel akan kedatangan tamu.
Dalam waktu dua jam, Bagyo sudah punya paspor Vietnam dan dengan nama Vietnam. Ia harus mengaku sebagai pebisnis restoran Vietnam yang mau membuka usaha di Jerman. Sempat khawatir jika ada yang mengajaknya bicara bahasa Vietnam di Imigrasi Jerman, Bagyo akhirnya lolos.
Supriyatmo, juga perwira teknik, mendapat nama Charlie. Ia masuk Israel tanpa bagasi setelah berkeliling AS selama 40 hari. Walau tentara Israel di pangkalan tahu, para pegawai negeri sipil Israel percaya kelompok Supriyatmo berasal dari Singapura.
Masalah muncul ketika ada pertanyaan sederhana: Singapura-nya di mana? Boleh titip beli lensa kamera?
"Padahal, ada anggota yang ke Singapura saja belum pernah. Ya, bisu. Jadi, dia tanya ke perwira lain pakai bahasa Jawa," ceritanya.
Kemampuan
Supriyatmo menceritakan tingginya kesadaran orang Israel, baik tentara maupun sipilnya, tentang kerahasiaan. Dua kali ikut pelatihan di Israel, dia tidak bisa tahu jumlah A-4 Skyhawk yang dimiliki Israel. Namun, yang paling rahasia adalah perangkat avioniknya.
Walau membeli A-4 Skyhawk dari AS, modifikasi segera dilakukan Israel, terutama untuk avionik-nya. Modifikasi itu bisa dilihat di pesawat A-4 Skyhawk Indonesia yang berpunuk dan knalpot pesawat yang diperpanjang untuk mengecoh penjejak panas.
Walaupun paket pembelian termasuk dengan senjata, Israel tidak memberikan teknologi avioniknya.
"Jadi, yang ada di Indonesia, punuknya itu kosong," kata Supriyatmo.
Meski tidak memiliki peralatan avionik canggih, A-4 Skyhawk punya fasilitas pilot otomatis yang pertama dalam jajaran TNI AU.
Dengan kemampuan mengisi bahan bakar di udara, A-4 Skyhawk bisa terbang lebih lama. Menurut buku F Djoko Poerwoko, dengan 8 bom terpasang dan tangki cadangan terisi, A-4 Skyhawk mampu terbang 2.000 mil.
Ditambah dengan pengisian bahan bakar di udara, pesawat itu bisa terbang 3.000 mil selama 4 jam 30 menit. Sebagai perbandingan, kalau ditarik garis lurus, jarak Banda Aceh ke Jayapura adalah 3.180 mil.