JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengungkapkan, Polda Papua Barat tengah mengumpulkan data awal terkait kerusakan terumbu karang di perairan Raja Ampat.
Kerusakan tersebut diduga disebabkan kapal pesiar asal Inggris Caledonian Sky yang terjebak di perairan dangkal kawasan terumbu karang.
"Polda Papua barat sudah memulai melakukan pendataan, inventarisasi dan indentifikasi masalah yang ada," kata Martinus di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/3/2017).
(Baca: Luhut Sesalkan Kapal Pesiar Inggris Perusak Terumbu Karang Dibebaskan)
Martinus menyebutkan, Polri menunggu investigasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Investigasi tersebut terkait biaya ekologis yang hilang.
Selain itu, Martinus juga menyatakan kesiapan Polri bila diminta bekerja sama.
"Apabila diserahkan ke kepolisian tentu kami sudah memiliki data awal. Kami sudah bekerja, proses penyelidikan, kumpulkan informasi dan data tentang itu," ucap Martinus.
(Baca: Tim Kementerian LHK Cek Kerusakan Terumbu Karang Raja Ampat)
Diberitakan, sekitar 16.000 persegi terumbu karang rusak karena kapal yang mengantarkan 102 penumpang melakukan pengamatan burung di Waigeo pada 4 Maret 2017 lalu.
Catatan Pusat Penelitian Sumber Daya Laut Universitas Papua, kawasan terumbu karang itu terdapat 8 genus terumbu karang.
(Baca: Kapal Inggris Rusak 1.600 Meter Persegi Terumbu Karang Raja Ampat)
Di antaranya acropora, porites, montipora dan stylophora. Saat ini, kapal itu tengah berada di perairan di Filipina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.