Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Multikampus Didorong

Kompas.com - 03/03/2017, 21:10 WIB

BANDUNG, KOMPAS - Sistem multikampus akan terus dikembangkan guna mewujudkan pemerataan pendidikan tinggi yang merupakan nilai etika pencerdasan bangsa. Semangat ini mendasari Institut Teknologi Bandung untuk terus mendirikan kampus di sejumlah daerah sesuai karakteristiknya.

Setelah membuka kampus di Cirebon, Jawa Barat, Institut Teknologi Bandung (ITB) berencana mendirikan kampus di Walini, Kabupaten Bandung Barat, dalam 5-10 tahun mendatang.

Hal itu dikemukakan Rektor ITB Kadarsah Suryadi dalam Dies Natalis ke-58 ITB di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/3). Kegiatan itu juga dihadiri para anggota Majelis Wali Amanat dan Senat Akademik ITB.

Sistem itu akan disesuaikan dengan karakteristik daerah. Di Cirebon, misalnya, ITB membuka program studi (prodi) yang sejalan dengan potensi di daerah itu, seperti Teknik Industri, Kriya, serta Perencanaan Wilayah dan Kota.

Kegiatan belajar-mengajar di kampus Cirebon sudah dibuka tahun ini dengan menumpang di gedung milik Pemerintah Kabupaten Cirebon. Infrastruktur bangunan mandiri mulai dibuat tahun ini dan ditargetkan rampung tahun 2019.

Kadarsah menjelaskan, pembukaan Prodi Kriya bertujuan mendukung industri batik di Cirebon. Sementara pembangunan infrastruktur Cirebon dan sekitarnya yang terhubung dengan kawasan industri, tol, pelabuhan, dan Bandara Internasional Jabar di Kertajati, Majalengka, membuat Cirebon butuh perencanaan industri serta wilayah dan tata kota yang baik.

"Pada tahap awal, baru tiga prodi di Cirebon. Setelah empat tahun berjalan, akan terus ditambah prodi lain yang dapat memaksimalkan potensi Cirebon. Beberapa prodi yang selanjutnya akan diproyeksikan dibuka di Cirebon terkait pariwisata dan kelautan," ucapnya.

Sementara itu, di Walini, ITB akan membangun kampus yang berfungsi sebagai technopark. Lokasi itu juga akan digunakan untuk mendukung kegiatan perkuliahan Kampus ITB di Bandung.

"Tuntutan menghasilkan sumber daya manusia di bidang teknik terus meningkat. Untuk itu, aksesnya juga diperluas. Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur," katanya.

Menurut Kadarsah, sistem multikampus sudah diterapkan sejumlah perguruan tinggi di dunia. Sistem itu juga ditujukan untuk meningkatkan penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat.

"Contohnya, Universitas California (Amerika Serikat) yang ada di Los Angeles. Jadi, ITB juga tidak harus hanya ada di Bandung, tetapi juga di daerah lain, seperti Jatinangor, Cirebon, dan Walini," ujarnya.

Kadarsah juga mendorong dosen dan mahasiswa ITB bekerja sama dengan dunia industri dalam beragam penelitian. Hal itu dibutuhkan agar hasil penelitian dapat diproduksi dan digunakan untuk kepentingan publik. "Kerja sama itu mutlak diperlukan untuk mendukung ITB jadi entrepreneurial university," katanya.

Jamin kesetaraan

Ketua Senat Akademik ITB Indratmo Soekarno mengatakan, penerapan sistem multikampus perlu diikuti dengan peningkatan mutu sumber daya manusia. Sistem itu harus pula menjamin kesetaraan mutu pendidikan di setiap kampus.

Terkait hal itu, Indratmo mendorong dosen ITB meningkatkan karya melalui penelitian-penelitian yang kompeten. "Perlu juga memperbanyak penerbitan buku untuk menyebarkan ilmu pengetahuan berdasarkan riset, inovasi, ataupun pengalaman penerapan ilmunya," ujarnya.

Terkait dengan mutu perguruan tinggi, Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, menargetkan memublikasikan 440 jurnal yang terindeks Scopus pada 2017. Hal itu jadi salah satu langkah agar Unair bisa tembus peringkat 500 besar perguruan tinggi terbaik dunia pada 2019.

Berdasarkan laman QS Top Universities, Unair menempati peringkat ke-701 perguruan tinggi terbaik dunia. Ketua Pusat Pengembangan Jurnal dan Publikasi Ilmiah Unair Prihartini Widiyanti, Kamis, mengatakan, publikasi jurnal berskala internasional harus diperbanyak karena merupakan salah satu parameter krusial yang bisa mendorong peringkat suatu perguruan tinggi meningkat.

"Dari 15 fakultas yang ada di Universitas Airlangga, Fakultas Kedokteran yang paling banyak didorong memublikasikan jurnal internasional. Targetnya sebanyak 162 jurnal," ujar Prihartini. Pada tahun 2016, Fakultas Kedokteran Unair hanya menerbitkan 64 jurnal internasional yang terindeks Scopus.

(TAM/ADY/SYA)
---
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Maret 2017, di halaman 11 dengan judul "Sistem Multikampus Didorong".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com