Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Diminta Usut Dugaan Perdagangan Organ Sri Rabitah

Kompas.com - 02/03/2017, 14:04 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pusat Studi Migrasi Migran Care Anis Hidayah mendorong Mabes Polri mengusut kasus dugaan hilangnya ginjal tenaga kerja Indonesia, Sri Rabitah.

Sri mengaku kehilangan ginjal saat menjadi TKI di Qatar pada 2014. Dia mengaku menjalani operasi pada 2014 tanpa persetujuan dirinya.

"Kami mendorong Mabes Polri proaktif menginvestigasi karena kasus perdagangan orang yang paling susah dibuktikan modus operandi penjualan organ tubuh," kata Anis di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (2/3/2017).

Menurut Anis, meski terungkap, dalam banyak kasus perdagangan orang sering kali tidak sampai menjerat sindikat. 

(Baca: Dokter: Ginjal Sri Rabitah Utuh, tetapi Ada Selang yang Membatu)

Anis menuturkan, Mabes Polri dapat bekerja sama dengan interpol dalam mengusut kasus tersebut.

"Saya kira bisa bekerja sama dengan interpol untuk kasus ini. Kalau sudah begini jaringan internasional kan. Sindikat internasional. Mestinya sih bisa dilakukan kerjasama," ucap Anis.

Anis menyebutkan, Sri telah menjalani operasi pengambilan pipa di dalam tubuhnya pagi tadi. Pipa itu berisi batu yang telah berada di dalam tubuh Sri selama tiga tahun.

"Kami masih menunggu informasi lanjutan dari teman-teman di sana yang mendampinginya," ujar Anis.

Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perlindungan WNI dan Bahan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) tengah mendalami sejumlah keterangan.

Direktur Jenderal PWNI-BHI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya dan Polda NTB meminta dilakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan kondisi ginjal Sri.

(Baca: Kemenkes Diminta Audit Hasil Tes Kesehatan Sri Rabitah Sebelum Berangkat ke Qatar)

Selain itu, Kemenlu sudah memerintahkan Kedutaan Besar RI di Doha untuk meminta klarifikasi awal dari pihak rumah sakit.

"Kemlu telah meminta KBRI Doha untuk memintakan keterangan atau klarifikasi awal dari rumah sakit di Doha dan dari pihak-pihak yang disebutkan oleh Sri," ujar Iqbal.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, hasil pemeriksaan RSUD Mataram menyatakan bahwa ginjal Sri masih lengkap.

Namun, ditemukan benda menyerupai selang yang terpasang di dalam tubuh Sri. Benda tersebut untuk memperlancar aliran urine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com