Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coblos Ulang, Kemelut Freeport, dan Kisah Siti Aisyah Pembunuh Kim Jong Nam

Kompas.com - 20/02/2017, 07:55 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Berita soal pencoblosan ulang di dua tempat yaitu di Kemayoran dan Kalibata mewarnai pemberitaan hari kemarin, Minggu (19/2/2017). Partisipasi pemilih berkurang pada pencoblosan ulang.

Di luar Jakarta, kemelut PT Freeport dan kisah Aisyah, warga negara Indonesia yang menjadi tersangka pembunuhan Kim Jong Nam, kakak pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, juga menarik perhatian pembaca.

Berikut lima berita pilihan di hari kemarin yang layak Anda ikuti. 

1. Coblos Ulang di Kemayoran dan Kalibata

Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta memutuskan untuk menggelar pencoblosan ulang di dua tempat pemungutan suara (TPS) pada Minggu (19/2/2017).

Masing-masing TPS 01, Kelurahan Utan Panjang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat dan TPS 29, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

Pencoblosan di Kemayoran diulang karena didapati ada orang lain yang tidak tedaftar sebagai DPT di TPS itu melakukan pencoblosan. Baca: Cerita di Balik Alasan Pencoblosan Ulang di TPS 01 Utan Panjang

Di Kalibata, pencoblosan diulang karena ada warga yang mewakili kerabat mereka untuk mencoblos. Baca: Ada Warga Dua Kali Mencoblos, Alasan Pemungutan Suara Ulang di Kalibata

Baca juga:
Coblos Ulang di Kalibata: Anies-Sandi 385, Ahok-Djarot 19, Agus-Sylvi 7
Mengapa Hasil Coblos Ulang di TPS 01 Kemayoran Berubah?
Panwaslu Minta Anies Pergi dari Area Sekitar TPS 29

2. Puluhan Pekerja Asing Mulai Tinggalkan Freeport

Serikat Pekerja Seluruh Indonesia PTFI Sebanyak 1.200 pekerja PT Freeport yang menggelar aksi mogok kerja di Area Penambangan Terbuka Grasberg, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, sejak 28 September 2016.
Lebih dari 20 pekerja asing di perusahaan-perusahaan kontraktor PT Freeport pergi meninggalkan Timika, Papua, dan kembali ke negara asal mereka.

Hal itu terjadi setelah perusahaan penambangan itu tidak mendapatkan izin ekspor konsentrat.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Tembagapura Jesaja Samuel Enock mengatakan, sebagian dari pekerja asing itu ada yang terkena dampak pengurangan tenaga kerja dari perusahaan tempat mereka bekerja.

Ada yang kontrak kerjanya sudah selesai kebetulan bertepatan dengan momentum pengurangan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan kontraktor PT Freeport. Tapi ada juga yang terkena dampak langsung dari persoalan yang kini terjadi di PT Freeport.

Peristiwa ini adalah lanjutan dari kemelut yang kini tengah melilit Freeport pasca-pemerintah Indonesia memutuskan kontrak karya Freeport dan melarang perusahaan asal Amerika itu mengekspor konsentrat mereka.

Sabtu (18/2/2017), Direktur Utama PT Freeport Chappy Hakim mengundurkan diri. Menurut Chappy, Freeport saat ini tengah menghadapi masalah berat. Baca: Dikabarkan Mundur sebagai Dirut Freeport, Ini Kata Chappy Hakim

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com