Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontras: Hak Masyarakat di Balik Operasi Tinombala Terabaikan

Kompas.com - 10/12/2016, 16:42 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri dan TNI membentuk tim gabungan dalam Operasi Tinombala untuk memburu kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur pimpinan Abu Wardah alias Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.

Puluhan anggota kelompok itu berhasil diringkus, baik dalam keadaan hidup maupun mati. Namun, di balik itu, ada hak masyarakat sekitar yang terabaikan.

Wakil Koordinator Bidang Advokasi Kontras, Yati Andriani, mengatakan, tak ada kontrol pemerintah maupun aparat keamanan untuk memenuhi hak asasi manusia masyarakat sekitar.

"Kontras memantau masyarakat di sana banyak yang dirugikan selama operasi dilakukan," kata Yati dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (10/12/2016).

Operasi Tinombala tidak terevaluasi dengan baik terkait dampak dan kerugian yang ditimbulkan terhadap masyarakat sipil di Poso. Tak sedikit insiden salah tangkap hingga upaya paksa yang dilakukan terhadap anggota kelompok Santoso, yang menimbulkan ketakutan bagi masyarakat.

Keberadaan kelompok itu saja sudah menimbulkan rasa tidak aman di masyarakat.

"Terkait korban-korban tersebut, tidak jelas upaya pemulihan dan ganti rugi yang diberikan. Ada hal yang tidak cukup memadai prinsip HAM," kata Yati.

Menurut dia, semestinya ada kontrol yang ketat dari pimpinan TNI maupun Polri terhadap operasi pemberantasan terorisme. Berkaca dari kasus Siyono, terduga teroris yang meninggal dalam perjalanan karena berseteru dengan petugas, perlu adanya upaya mengontrol itu.

"Kelompok masyarakat sipil pun mendesak agar RUU Terorisme juga memperkuat mekanisme kontrol terhadap operasi untuk mencegah peristiwa Siyono terulang kembali," kata Yati.

Kompas TV 741 Brimob Akan Disebar di 4 Wilayah Poso
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com