Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ade Komarudin Diberhentikan, Ahok Segera Diadili, Ini Berita Kemarin yang Perlu Anda Baca

Kompas.com - 01/12/2016, 07:58 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Peristiwa Rabu (30/11/2016) kemarin yang paling mendapat perhatian pembaca adalah pelengseran Ade Komarudin dari Ketua DPR, digantikan oleh Setya Novanto. Menurut Mahkamah Kehormatan Dewan, Ade dianggap melanggar beberapa ketentuan.

Berita-berita lainnya masih terkait pemilihan kepala daerah, terutama di DKI Jakarta. Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih menjadi berita populer terkait statusnya sebagai tersangka dan akan disidangkannya Ahok di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Bagi Anda yang tak sempat mengikuti berita-berita berikut, simak rangkuman berita-berita pilihan dari Kompas.com di bawah ini. 

 

1. Kena Dua Sanksi, Ade Komarudin Diberhentikan sebagai Ketua DPR oleh MKD

Mahkamah Kehormatan DPR memberhentikan Ade Komarudin dari jabatannya sebagai Ketua DPR.

Keputusan itu merupakan sanksi ringan dari pelanggaran etik yang dilakukannya.

Ade divonis bersalah saat memindahkan sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) yang mendapat penyertaan modal negara (PMN) menjadi mitra kerja Komisi XI.

Sebelumnya, sejumlah BUMN yang memperoleh PMN tersebut merupakan mitra kerja Komisi VI.

Kedua, Ade divonis melakukan pelanggaran ringan dalam tuduhan memperlambat proses pembahasan Rancangan Undang-Undang Pertembakauan.

Karena melakukan dua pelanggaran ringan, maka hal itu dihitung secara akumulatif sebagai dua pelanggaran sedang.

Hal ini berarti bahwa Ade sebagai pimpinan alat kelengkapan Dewan harus diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua DPR yang merupakan pimpinan alat kelengkapan Dewan.

Baca selengkapnya di sini. 

Baca juga: Setya Novanto Kembali Jabat Ketua DPR, Ini Kata Sudirman Said 


2. Ahok Segera Diadili, Ini Kata Jusuf Kalla

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Calon pasangan cagub-cawagub DKI, Basuki Tjahaja Purnama saat menerima pengaduan dari warga di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016). Ahok menerima pengaduan warga mengenai permasalahan Ibu Kota setiap pagi dari Senin hingga Jumat di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta.
Kejaksaan Agung telah menyatakan berkas perkara kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, lengkap.

Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap, agar semua pihak menunggu proses hukum yang sedang berjalan.

“Memang karena itu prosedur hukum ya. Artinya, (setelah ini) masuk pengadilan,” kata Kalla di Jakarta, Rabu (30/11/2016)

Meski telah dinyatakan lengkap, Kejagung hingga kini masih menunggu pelimpahan berkas dan barang bukti dari Bareskrim Polri.

Jadwal persidangan Ahok yang rencananya akan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pun, belum ditentukan. Setelah seluruh berkas dilimpahkan, Wapres menambahkan, tahapan selanjutnya yaitu pembuktian di pengadilan.

“Tentu lah pengadilan yang (membuktikan), (itu) proses hukum biasa,” ujarnya.
Jaksa Agung Muda Pidana Umum Kejaksaan Agung Noor Rachmad, sebelumnya, mengatakan, berkas kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sudah rampung.

Baca selengkapnya di sini. 

Baca juga:

Kejagung Nyatakan Berkas Perkara Ahok Sudah Lengkap 
Ahok Akan Disidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara 

 

3. Ahok: 62 Persen Orang Jakarta Percaya Saya Menista Agama Islam

Jessi Carina Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memarahi warga di Rumah Lembang, Menteng, Rabu (30/11/2016).
Calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, kembali membahas hasil surveinya yang menurun dengan para pendukungnya di Rumah Lembang.

Basuki mengatakan, hal ini terjadi karena masih banyak warga Jakarta yang percaya bahwa dia menistakan agama.

"Enam puluh dua persen orang Jakarta percaya saya menista agama. Mereka tidak menonton video secara menyeluruh," ujar Basuki atau Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Rabu (30/11/2016).

Ahok mengatakan, kebanyakan orang hanya menonton video yang disebar oleh Buni Yani. Kemudian, mereka membaca caption video yang sudah dipotong.

Ahok mengatakan, tidak banyak juga warga miskin Jakarta yang memiliki kuota internet untuk menonton video utuh di YouTube.

"Bahkan ada 56 persen penduduk Jakarta yang enggak pakai smartphone. Lima puluh enam persen ini, walau kita sebarkan program apa saja, mereka tidak tahu," ujar Ahok.

Baca selengkapnya di sini. 

Baca juga: Sumarsono: Keputusan Saya Lebih Keras daripada Ahok 

 

4. Punya Harta Rp 3,8 Triliun, Apa Saja Aset yang Dimiliki Sandiaga?

Kompas.com/Robertus Belarminus Calon wakil gubernur DKI Sandiaga Uno berkampanye di RW 01 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur. Tiba di lokasi, Sandiaga disambut marawis dan musik. Kamis (24/11/2016)
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, tercatat memiliki harta paling banyak dibandingkan cagub-cawagub Pilkada DKI Jakarta 2017.

Total kekayaan Sandi mencapai Rp 3.856.763.292.656 (Rp 3,8 triliun) dan 10.347.381 dollar AS.

Berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) pada 29 September 2016, Sandi juga tercatat memiliki sejumlah aset. Sandi memiliki beberapa jenis harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan.

Dia mempunyai lima aset tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, dua aset tanah di Tangerang, tiga aset bangunan di Jakarta Selatan, satu aset bangunan di Singapura, dan satu aset bangunan di Washington DC. Total harta tidak bergerak Sandi mencapai Rp 113.516.301.444.

Baca selengkapnya di sini. 


5. "Saya Siap Mati untuk Merah Putih!"

KOMPAS.com/SRI LESTARI Apel Nusantara Bersatu di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Rabu(30/11/2016)
Masyarakat Bali mengikuti apel Nusantara Bersatu untuk mengkuatkan rasa nasionalisme bangsa di Lapangan Renon Denpasar, Rabu (30/11/2016).

Ketua Forum Kerukunan Umat Bergama (FKUB) Provinsi Bali, Dewa Swastika menyampaikan bahwa saat ini adalah tonggak ketika semua anak bangsa bertekad tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Saya siap mati untuk merah putih! Apakah Anda siap mati untuk merah putih?" tanya Dewa Swastika di hadapan peserta apel Nusantara Bersatu, Denpasar, Bali, Rabu (30/11/2016).

Sontak saja tantangan itu dijawab siap oleh semua hadirin.

Gema tepuk tangan dan kepalan tangan ke atas turut menyemarakkan acara kebangsaan tersebut.

Acara diisi dengan berbagai orasi, termasuk Gubernur Bali Made Mangku Pastika, yang menegaskan bahwa generasi muda, khususnya pelajar, dipersilakan kembali mempelajari Pancasila dan memahami betul kandungannya yang menjadi salah satu pilar bangsa.

Baca selengkapnya di sini.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com