JAKARTA, KOMPAS.com - Di usianya yang ke-80, Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie dikabarkan meninggal dunia. Kabar itu santer didistribusikan dari jaringan percakapan, terutama dari grup-grup WhatsApp.
Menyangkut nama besar, tentu berita penting terkait beliau harus diverifikasi betul. Kita bersyukur bahwa media massa tak cepat-cepat gegabah memberitakan kabar bohong (hoax) itu begitu saja.
Dalam kasus ini, akun media sosial masih menjadi peralatan penting dan tercepat dalam upaya memverifikasi sebuah kabar. Kita beruntung memiliki The Habibie Center yang tampak aktif di media sosial, terutama di Twitter, Facebook, dan Instagram.
Ini berita soal pak bj habibie ada yg bisa konfirmasi ga ya?? Duh gw search twitter ga nemu apa2
— dearest ? (@anndoesu) November 1, 2016
Upaya yang dilakukan akun seperti @anndoesu, yang berusaha memverifikasi kebenaran sebuah kabar melalui media sosial, patut kita hargai. Cara seperti ini menjadi modal dasar untuk tetap kritis dan tetap menjaga kewarasan untuk menanggapi sebuah kabar.
Jangan sampai, ketika mendapatkan kabar dari grup WhatsApp, kemudian kita berlomba-lomba untuk mengabarkan berita yang belum tentu benar.
Beberapa akun di media sosial, berbekal kabar dari grup WhatsApp, sempat mengucapkan bela sungkawa dan berbagi kabar bohong tersebut, hanya karena ingin menjadi yang tercepat untuk mengabarkan peristiwa.
Alhamdulillah Bapak B.J. Habibie dalam keadaan sehat walafiat. Saat ini beliau sedang di Jerman.
— The Habibie Center (@habibiecenter) November 1, 2016
Terima Kasih atas perhatiannya.
Akun @habibiecenter di Twitter dan juga akun The Habibie Center di Facebook tampak cekatan dan santun menjawab berbagai pertanyaan pengguna media sosial lain.
"Alhamdulillah Bapak B.J. Habibie dalam keadaan sehat walafiat. Saat ini beliau sedang di Jerman. Terima Kasih atas perhatiannya," begitu pesan yang disampaikan @habibiecenter di Twitter.
"Berarti sms yang beredar tentang info wafatnya Bapak Habiebie adalah hoax?" begitu akun @maslumi menanggapi.
Yg meningga ayah Eric Tohir, tgl jg di patra kuningan satu lokasi dg kediaman BJ Habibie. @kamilmessi: Habibie https://t.co/70FCCqM6DN"
— Narliswandi Piliang (@IwanPiliang7) November 1, 2016
Hoax ... Mungkin krn jalan dekat rumah Habibie di Patra Kuningan lg rame, orang melayat Teddy Thohir yang meninggal https://t.co/xI98wliYEg
— Fakerunners (@FakerunnersFR) November 1, 2016
mohon maaf.. berita meninggalnya pak habibie belom di ricek lagi..dapet dari grup WA sebelah
— The_Rock (@irvan_aria) November 1, 2016
Sejak awal mendengar kabar berita itu, banyak orang yang langsung "siaga" dan bersiap-siap untuk mengecek apakah kabar berita itu berita benar ataukah hanya hoax. Kita juga pantas bersyukur, sejak awal semua berharap berita itu hoax, dan doa itu terkabulkan.
Kabar yang betul adalah, ayah Erick Thohir yaitu Muchamad Thohir atau bisa dikenal sebagai Teddy Thohir, meninggal dunia. Jenazah disemayamkan di Jalan Patra Kuningan, Kuningan, Jakarta Selatan, yang berdekatan dengan rumah Habibie. Entah disengaja atau tidak, pada akhirnya kabar yang tersiar mengatakan BJ Habibie yang meninggal dunia.
Kenyatannya, hingga kini, BJ Habibie masih sehat walafiat. Melalui akun Instagramnya, habibiecenter menampilkan foto BJ Habibie yang sedang jalan-jalan di Jerman. Habibie tampak segar bugar.
"Alhamdulillah Bapak BJ Habibie sehat walafiat. Kemarin beliau jalan2 di Jerman. Beliau di Jerman untuk menyampaikan beberapa pidato di Hamburg dan Muenster. Terima kasih atas perhatiannya," kata akun habibiecenter di Instagram.
Habibie terlihat mengenakan jaket hitam dan bertopi. Senyum khas Habibie tampak mengembang. Habibie masih mengajar dan masih jalan-jalan di Jerman. Jadi, kabar Habibie meninggal dunia jelas merupakan kabar hoax.
Hoax ini tersebar secara berantai di obrolan tertutup melalui grup-grup WhatsApp dan juga SMS, bukan melalui media sosial, bukan pula melalui media masa. Melimpahnya kata kunci "Habibie Meninggal Dunia" di internet hanya terkait upaya banyak orang di media sosial maupun di media massa untuk memverifikasi kabar tersebut.
Sebelumnya, pada 2 Desember 2014 atau dua tahun yang lalu, BJ Habibie juga dikabarkan meninggal dunia. Sama seperti kabar hari ini, Habibie waktu itu sehat walafiat. Waktu itu, akun Twitter milik salah satu pengurus The Habibie Center juga menjadi salah satu cara untuk memverifikasi kabar bohong.
Buka wazap lha kok di grup ada yg ngirim kabar hoax pak Habibie meninggal dunia. Mbok ya kl mau nyebar berita dicek-ricek dulu.. ????
— Ika Mardiana (@Ika81) November 1, 2016
Knp ini Pa Habibie dikabarkan meninggal. Org suka main lgsg share berita yg sumbernya 'dr grup sebelah' Pfffft...
— Asyanti (@asyantisukarno) November 1, 2016
Siapa yg mengabarkan pertama kali, bahwa bapak Habibie wafat?
— cak_din245 (@abysilah) November 1, 2016
Semprulllll
Pelajaran berharga
Kali ini, kita bersyukur berita itu hoax. Orang-orang kembali mendoakan Habibie agar berumur panjang dan sehat selalu.
Kabar soal BJ Habibie ini harus bisa menjadi modal sosial bagi kita untuk saling memverifikasi, untuk selalu kritis terhadap semua jenis berita yang sumbernya tidak jelas. Kabar duka soal BJ Habibie ini jelas memiliki langgam yang khas sebagai kabar hoax, yaitu tak memiliki sumber rujukan terpercaya.
Banyak kabar seperti itu di grup-grup WhatsApp. Jelang pilkada serentak 2017, keterampilan digital untuk tetap kritis dan berusaha memverifikasi kabar sangat diperlukan. Karena itu, curiga dulu sebelum mempercayai kabar, verifikasi dulu sebelum menyebarkannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.