Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"News" atau "Hoax": Kali Ini, Bangsa Indonesia Bersyukur Kabar Terkait Habibie Itu "Hoax"

Kompas.com - 01/11/2016, 15:04 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di usianya yang ke-80, Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie dikabarkan meninggal dunia. Kabar itu santer didistribusikan dari jaringan percakapan, terutama dari grup-grup WhatsApp.

Menyangkut nama besar, tentu berita penting terkait beliau harus diverifikasi betul. Kita bersyukur bahwa media massa tak cepat-cepat gegabah memberitakan kabar bohong (hoax) itu begitu saja.

Dalam kasus ini, akun media sosial masih menjadi peralatan penting dan tercepat dalam upaya memverifikasi sebuah kabar. Kita beruntung memiliki The Habibie Center yang tampak aktif di media sosial, terutama di Twitter, Facebook, dan Instagram.


Upaya yang dilakukan akun seperti @anndoesu, yang berusaha memverifikasi kebenaran sebuah kabar melalui media sosial, patut kita hargai. Cara seperti ini menjadi modal dasar untuk tetap kritis dan tetap menjaga kewarasan untuk menanggapi sebuah kabar.

Jangan sampai, ketika mendapatkan kabar dari grup WhatsApp, kemudian kita berlomba-lomba untuk mengabarkan berita yang belum tentu benar.

Beberapa akun di media sosial, berbekal kabar dari grup WhatsApp, sempat mengucapkan bela sungkawa dan berbagi kabar bohong tersebut, hanya karena ingin menjadi yang tercepat untuk mengabarkan peristiwa.

Akun @habibiecenter di Twitter dan juga akun The Habibie Center di Facebook tampak cekatan dan santun menjawab berbagai pertanyaan pengguna media sosial lain.

"Alhamdulillah Bapak B.J. Habibie dalam keadaan sehat walafiat. Saat ini beliau sedang di Jerman. Terima Kasih atas perhatiannya," begitu pesan yang disampaikan @habibiecenter di Twitter.

"Berarti sms yang beredar tentang info wafatnya Bapak Habiebie adalah hoax?" begitu akun @maslumi menanggapi.

 

 


Sejak awal mendengar kabar berita itu, banyak orang yang langsung "siaga" dan bersiap-siap untuk mengecek apakah kabar berita itu berita benar ataukah hanya hoax. Kita juga pantas bersyukur, sejak awal semua berharap berita itu hoax, dan doa itu terkabulkan.

Kabar yang betul adalah, ayah Erick Thohir yaitu Muchamad Thohir atau bisa dikenal sebagai Teddy Thohir, meninggal dunia. Jenazah disemayamkan di Jalan Patra Kuningan, Kuningan, Jakarta Selatan, yang berdekatan dengan rumah Habibie. Entah disengaja atau tidak, pada akhirnya kabar yang tersiar mengatakan BJ Habibie yang meninggal dunia.

Kenyatannya, hingga kini, BJ Habibie masih sehat walafiat. Melalui akun Instagramnya, habibiecenter menampilkan foto BJ Habibie yang sedang jalan-jalan di Jerman. Habibie tampak segar bugar.

"Alhamdulillah Bapak BJ Habibie sehat walafiat. Kemarin beliau jalan2 di Jerman. Beliau di Jerman untuk menyampaikan beberapa pidato di Hamburg dan Muenster. Terima kasih atas perhatiannya," kata akun habibiecenter  di Instagram.

Habibie terlihat mengenakan jaket hitam dan bertopi. Senyum khas Habibie tampak mengembang. Habibie masih mengajar dan masih jalan-jalan di Jerman. Jadi, kabar Habibie meninggal dunia jelas merupakan kabar hoax.

Hoax ini tersebar secara berantai di obrolan tertutup melalui grup-grup WhatsApp dan juga SMS, bukan melalui media sosial, bukan pula melalui media masa. Melimpahnya kata kunci "Habibie Meninggal Dunia" di internet hanya terkait upaya banyak orang di media sosial maupun di media massa untuk memverifikasi kabar tersebut.

Sebelumnya, pada 2 Desember 2014 atau dua tahun yang lalu, BJ Habibie juga dikabarkan meninggal dunia. Sama seperti kabar hari ini, Habibie waktu itu sehat walafiat. Waktu itu, akun Twitter milik salah satu pengurus The Habibie Center juga menjadi salah satu cara untuk memverifikasi kabar bohong.

 

 


Pelajaran berharga

Kali ini, kita bersyukur berita itu hoax. Orang-orang kembali mendoakan Habibie agar berumur panjang dan sehat selalu.

Kabar soal BJ Habibie ini harus bisa menjadi modal sosial bagi kita untuk saling memverifikasi, untuk selalu kritis terhadap semua jenis berita yang sumbernya tidak jelas. Kabar duka soal BJ Habibie ini jelas memiliki langgam yang khas sebagai kabar hoax, yaitu tak memiliki sumber rujukan terpercaya.

Banyak kabar seperti itu di grup-grup WhatsApp. Jelang pilkada serentak 2017, keterampilan digital untuk tetap kritis dan berusaha memverifikasi kabar sangat diperlukan. Karena itu, curiga dulu sebelum mempercayai kabar, verifikasi dulu sebelum menyebarkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com