JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menilai, banyak janji kampanye Presiden Joko Widodo yang belum direalisasikan dalam dua tahun pemerintahan.
Menurut dia, janji-janji itu sangat bombastis sehingga pada akhirnya Jokowi sendiri sulit merealisasikannya.
"Waktu Pilpres (2014), banyak sekali janji-janji yang menurut saya terlalu bombastis," ujar Riza dalam acara konferensi pers survei SMRC di Sari Pan Pacifik, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2016).
Riza mencatat, terdapat 74 janji Jokowi selama pemilihan presiden 20014 lalu. Beberapa janji yang paling disorot adalah pembukaan ribuan lapangan kerja, membangun ribuan puskesmas dan mengangkat tenaga honorer menjadi pegawai negeri sipil.
"Janji-janji ini yang sangat bombastis, sehingga susah (direalisasikan) sendiri," ujar dia.
Janji Jokowi soal reformasi hukum juga menjadi sorotan. Pemerintah justru terkesan intervensi dalam sejumlah perkara hukum.
Menurut Riza, hanya sedikit dari 74 janji itu yang sudah dipenuhi Jokowi. Satu di antaranya yakni stabilitas politik.
Diberitakan, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, masyarakat Indonesia semakin puas terhadap dua tahun kinerja Presiden Joko Widodo.
Dari sebanyak 1.220 responden yang disurvei dari periode 13 hingga 17 Oktober 2016, sebanyak 61,4 persen responden menyatakan cukup puas.
"7,4 persen responden juga menyatakan sangat puas. Jadi, yang kami kategorikan puas atas kinerja Presiden Jokowi mencapai 69 persen," ujar peneliti SMRC Sirojudin Abbas dalam konferensi persnya.
Adapun, jumlah responden yang menilai kurang puas atas kinerja Presiden hanya 26,3 persen dan yang menilai tidak puas hanya 3 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.