Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Korban Penipuan Dimas Kanjeng Terus Bertambah

Kompas.com - 03/10/2016, 13:42 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, makin banyak korban yang melaporkan pemilik padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi atas dugaan penipuan. Saat ini, setidaknya ada lima laporan yang masuk ke polisi.

"Satu laporan di Bareskrim Polri, di Polda Jawa Timur ada tiga, dari Makassar juga ada Rp 200 miliar," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/10/2016).

Dalam laporan ke Bareskrim Polri, korban mengaku merugi Rp 25 miliar. Sementara untuk laporan ke Polda Jatim, para korban mengaku tertipu masing-masing senilai Rp 800 juta, Rp 900 juta, dan Rp 1,5 miliar.

Martinus mengatakan, nantinya akan ada dua korban lagi dari Probolinggo dan Surabaya yang akan melaporkan secara resmi ke polisi.

"Dan ini nanti akan kami tunggu. Dan kami berharap apabila ada laporan-laporan lain silahkan ke Polda Jatim untuk kemudian ditindaklanjuti," kata Martinus.

Meski juga menerima laporan dugaan penipuan, polisi tetap mendahulukan penanganan kasus pembunuhan mantan anak didik Taat Pribadi. Hal tersebut dikarenakan pemberkasan kasuanya hampir mencapai final.

Hari ini telah digelar rekonstruksi perkara pembunuhan itu di sekitar padepokan Dimas Kanjeng. Meski satu persatu korban mulai melaporkan Taat Pribadi, namun masih banyak juga pengikutnya yang masih meyakini uang yang mereka serahkan bisa dilipatgandakan.

"Pada saat penyampaian mahar itu ditekankan sekali perlu keiklhlasan yang luar biasa dan tentu kemudian pengembalian mahar yang katanya digandakan yang membuat mereka diam, patuh, dan setia terhadap yang apa saja instruksi dari Taat Pribadi," kata Martinus.

Di Probolinggo, polisi membuka posko ditipu modus penggandaan uang oleh Padepokan Dimas Kanjeng milik Taat Pribadi. Posko pengaduan itu berada di ruangan Satuan Reserse Kriminal Polres Probolinggo.

Kompas TV Geger Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Nasional
KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi 'Zonk' karena Koruptor Makin Pintar

KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi "Zonk" karena Koruptor Makin Pintar

Nasional
Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Nasional
Pimpinan KPK Sebut OTT 'Hiburan' agar Masyarakat Senang

Pimpinan KPK Sebut OTT "Hiburan" agar Masyarakat Senang

Nasional
Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Nasional
Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Nasional
Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Nasional
Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi 'Online' Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi "Online" Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Nasional
KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

Nasional
Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Nasional
Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Nasional
Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus 'Vina Cirebon'

Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus "Vina Cirebon"

Nasional
Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Nasional
Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com