Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Tegaskan Podium Merah Putih Jokowi Tidak Melanggar UU

Kompas.com - 03/10/2016, 13:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Istana menegaskan bahwa podium merah putih tempat berpijak Presiden Jokowi saat upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tidak melanggar peraturan perundang-undangan.

Kain merah putih yang menutupi podium tersebut dikritik politikus Partai Demokrat Roy Suryo.

"Sama sekali tak ada yang dilanggar," ujar Sekretaris Militer Presiden Marsekal Muda TNI Hadi Tjahjanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (3/10/2016).

Hadi menjelaskan, upacara yang digelar di Halaman Monumen Kesaktian Pancasila, Lubang Buaya, Jakarta Timur pada 1 Oktober 2016 itu diurus oleh Garnisun Tetap I Jakarta dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hadi menjelaskan soal merah putih yang menutupi podium.

Pertama, Presiden sebenarnya berpijak pada karpet merah. Namun, terdapat kain putih yang lebih lebar di bawah karpet merah itu sehingga jika dilihat, seolah-olah Presiden sedang berdiri di atas kain merah putih.

(Baca: Roy Suryo Pertanyakan Podium Jokowi, Ini Penjelasan Istana)

"Untuk diketahui, karpet merah memang berlaku untuk tamu kehormatan," ujar Hadi.

Dalam konteks upacara itu, tuan rumah adalah Garnisun Tetap I Jakarta dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sementara, Presiden Jokowi sebagai inspektur upacara.

Kedua, warna merah dan putih tak bisa serta merta dianggap bendera RI.

Berdasarkan UU tentang Bendera Kebangsaan, yang disebut bendera RI mempunyai ketentuan khusus. Misalnya, berukuran 2x3 meter dan minimal berukuran tidak lebih kecil dari 120x180 sentimeter.

Besar atau kecil ukuran bendera juga disesuaikan dengan keadaan tempat di mana bendera itu dikibarkan.

"Khusus dalam ruangan, ukurannya itu ditentukan 70x105 sentimeter atau khusus untuk Kapal Perang Indonesia, bentuk dan ukurannya diatur sesuai besar kecilnya kapal," ujar Hadi.

Sementara itu, soal Roy Suryo yang mempertanyakan podium merah putih Presiden Jokowi, Hadi enggan berkomentar.

Roy mempertanyakan hal itu melalui akun Twitternya @KRMTRoySuryo, Minggu (2/10/2016) malam.

"Tweeps, Apa tidak ada yg mengkoreksi Podium Upacara ini? Dasar Merah Putih?" tulis mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Roy juga menyertakan tautan gambar Presiden Jokowi sedang dalam posisi hormat di atas podium berwarna merah dan putih.

Foto itu diakuinya diambil dari salah satu media online nasional.

Beragam komentar mengiringi unggahan Roy. Menariknya, ada netizen yang mengunggah foto SBY ketika memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di tempat yang sama pada 2013 silam.

 

Foto itu juga diambil dari pemberitaan media. Di dalam foto itu, terlihat Presiden SBY sedang dalam posisi hormat.

Podium tempat berpijak SBY juga tampak berwarna merah dan putih, sama persis seperti podium Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com