Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam Akui Banyak Aparat Penegak Hukum Tak Punya Integritas

Kompas.com - 28/09/2016, 14:29 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan ada tiga alasan yang menjadi dasar bagi Pemerintah untuk menerbitkan paket reformasi bidang hukum.

Menurutnya, Pemerintah saat ini tengah fokus pada tiga hal yang akan menjadi materi dalam paket kebijakan tersebut, yakni instrumen hukum, aparat penegak hukum dan budaya hukum.

Hal tersebut dia katakan sebelum memimpin rapat koordinasi tingkat menteri di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (28/9/2016).

"Seperti yang terjadi di bidang ekonomi, ribuan peraturan dihapus karena menghambat pertumbuhan ekonomi. Sama juga dengan bidang hukum. Nanti bisa direvisi atau dihapuskan, tapi kan perlu analisa yang lebih seksama dan tidak gegabah," ungkapnya.

Wiranto menjelaskan, jika melihat kondisi hukum saat ini, Pemerintah masih banyak menemukan banyak permasalahan yang harus direformasi.

(Baca: Ada Tiga Hal yang Akan Jadi Materi dalam Paket Reformasi Bidang Hukum)

Dia mengakui saat ini masih ada instrumen hukum yang tumpang tindih sehingga menghambat upaya pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Perlu ada satu penyederhanaan dan penertiban peraturan yang ada di tingkat pusat maupun daerah.

"Instrumen hukum masih banyak yang tumpang tindih, tidak jelas. Itu tentu perlu dilakukan satu penyederhanaan dan penertiban regulasi yang ada di pusat dan daerah akan diteliti kembali," kata Wiranto.

Sementara itu Wiranto juga menegaskan perlunya perbaikan soliditas, kapasitas dan integritas aparat penegak hukum.

Pemerintah, kata Wiranto, menyadari bahwa banyak aparat penegak hukum yang belum memiliki kapasitas dan integritas memadai. 

"Apa semua aparat sudah solid, memiliki integritas dan kapasitas yang memadai? Nah kalau belum kan perlu perbaikan maka tentu nanti reformasi hukum menyentuh itu. Itu semua akan dinilai kembali," ungkapnya.

Selain itu, dari sisi budaya hukum, dia meminta masyarakat ikut serta membantu Pemerintah dalam membangun hukum yang baik.

Sebab, menurutnya, masyarakat menjadi salah satu pemangku kepentingan di mana, hukum tercipta dari kesepakatan kolektif antara masyarakat dan Pemerintah.

Dengan adanya paket reformasi bidang hukum yang akan segera diterbitkan, Wiranto berharap kepastian hukum bagi seluruh warga negara bisa diwujudkan.

"Kalau semua mematuhi hukum, negara akan tertib. Tidak absurd antara benar dan salah. Mencari kepastian akan sukit tatkala hukumnya sendiri tidak jelas dalam praktiknya. Nanti kita akan membangun satu budaya hukum baru yang mudah-mudahan bisa lebih memberikan jaminan kepada seluruh bangsa," kata Wiranto.

Kompas TV Suap Panitera, Saipul Jamil Diperiksa KPK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Nasional
Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Nasional
PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

Nasional
Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Nasional
Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com