JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan ada 3.000 anak laki-laki yang menjadi korban perdagangan anak yang menyasar klien penyuka sesama jenis kelamin di Indonesia.
Hal itu disampaikan Yohana usai menghadiri rapat kerja anggaran bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Yohana menyatakan, jumlah tersebut ia dapat melalui pendataan beberapa bulan lalu dari seluruh daerah di Indonesia.
"Ada 3.000 anak yang masuk ke dalam jaringan itu. Itu data beberapa bulan lalu," tutur Yohana.
Menurut Yohana, jumlah korban pedofilia bagi pelaku penyuka sesama jenis kelamin memang banyak. Namun, banyak dari mereka yang tidak melaporkan kasus tersebut ke aparat penegak hukum.
"Jadi sebetulnya jumlah korban yang masuk dalam jaringan perdagangan untuk sesama jenis ini jumlahnya lebih dari 99. Karena di daerah banyak yang tidak lapor makanya yang diketahui seolah sedikit," ujar Yohana.
(Baca: Korban Eksploitasi Anak untuk Kaum Gay Mencapai 99 Orang)
Karena itu Yohana menyiapkan langkah konkret berupa koordinasi intensif dengan lembaga di daerah yang berfokus pada perlindungan perempuan dan anak.
Menurut Yohana, lembaga tersebut baik dari pemerintah maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), berperan sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam perlindungan perempuan dan anak di daerah.
"Yang terpenting di daerah sudah kami sosialisasikan ke daerah-daerah terkait modus pedofilia sesama jenis yang menggunakan media sosial dan kami pun bekerja sama dengan lembaga di daerah dalam memberikan advokasi dan rehabilitasi bagi korban," tutur Yohana.
(Baca juga: Menteri Yohana Sebut Korban Prostitusi Anak karena Pengaruh Media Sosial)
Sebelumnya, Bareskrim Polri menangkap pelaku perdagangan anak di bawah umur berinisial AR (41) di sebuah hotel di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (30/8/2016).
Ia memperdagangkan anak-anak itu untuk penyuka sesama jenis kelamin.
Modus yang dilakukan AR yakni dengan menjual anak-anak tersebut melalui akun Facebook. AR memampang foto-foto korban tersebut di akunnya dengan tarif yang telah ditentukan.
ada 3.000 anak yang masuk ke dalam jaringan itu. Itu data beberapa bulan lalu," tutur Yohana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.