Terkait hal itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, media sosial yang menjadi tempat berseliwerannya informasi harus lebih diperhatikan. Pihak otoritas dapat menciptakan sistem yang menggunakan media sosial sebagai alat kontra propaganda dari informasi yang tidak diinginkan sekaligus memantau dinamika yang terjadi.
Kedua, pengamanan informasi terkait kepentingan publik yang dilaksanakan negara harus lebih diperketat.
Ketiga, mengoptimalkan regulasi yang telah ada, seperti UU Informasi dan Transaksi Elektronik. Keempat, menyinergikan instansi swasta yang rentan, seperti perbankan, industri migas, dan bursa saham dengan sistem keamanan siber yang cepat tanggap. Kelima, merancang sistem dan pembagian tugas sekiranya terjadi konflik di dunia siber antara sipil dan militer. Terakhir, yang paling utama adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang penggunaan internet dan informasi yang aman dan benar.
Akhirnya, dunia siber adalah dunia yang terinterkoneksi seperti laut. Semua pihak harus bahu-membahu untuk menciptakan konsep yang inovatif, strategi dan struktur yang mumpuni, serta mengadakan teknologi yang mandiri dan adaptif untuk menjaga ruang siber. (EDNA C PATTISINA)
Versi cetak artikel ini terbit di harian "Kompas" edisi 30 Agustus 2016, di halaman 5 dengan judul "Ancaman Nyata dari Dunia Maya"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.