Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Roma: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban Gempa di Italia

Kompas.com - 24/08/2016, 20:45 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar RI di Roma menyatakan, belum ada informasi warga negara Indonesia (WNI) turut menjadi korban dalam peristiwa gempa bumi yang terjadi di Italia, Rabu (24/8/2016), pukul 03.30 waktu setempat.

Berdasarkan siaran pers yang dikeluarkan Fungsi Penerangan KBRI Roma, terdapat 65 WNI yang tinggal di sekitar wilayah pusat gempa. Mayoritas berada di Perugia, 140 kilometer dari Amatrice.

"Sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa ini," demikian bunyi siaran pers tersebut, yang diterima Kompas.com, Rabu malam.

Pemerintah Italia sendiri belum memberikan keterangan resmi mengenai jumlah korban dan kerugian yang ditimbulkan dari peristiwa ini.

(Baca: Sudah 38 Orang Tewas akibat Gempa di Italia)

Masih mengutip siaran pers KBRI Roma, sejauh ini 22 orang menjadi korban meninggal dunia, dengan rincian 6 orang di Accumoli, 5 orang di Amatrice, dan 11 orang di Pescara.

KBRI Roma dan KBRI Vatikan terus menjalin komunikasi dengan para WNI yang tinggal di sekitar lokasi gempa.

Hingga Juli 2016 tercatat 2.140 WNI yang bermukim di Italia.

Seperti diberitakan, terjadi gempa bumi berkekuatan 6 skala Richter dengan kedalaman 10 km yang melanda Provinsi Rieti, bagian tengah Italia pada Rabu (24/8/2016) pukul 03.3 waktu setempat.

Gempa tersebut diikuti beberapa gempa susulan dengan kekuatan antara 5,4–3 skala richter.

Guncangan gempa telah mengakibatkan kerusakan berat pada bangunan-bangunan yang berada di wilayah Accumoli, Amatrice dan Arquata del Tronto, ketiganya masuk Propinsi Rieti, Region Umbria, Italia tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com