Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Baghdad Berhasil Bujuk Majikan agar TKW Tarsinah Bisa Pulang

Kompas.com - 20/08/2016, 19:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Baghdad, Irak memulangkan Tarsinah, tenaga kerja wanita (TKW) asal Indramayu yang kesulitan kembali ke Tanah Air.

Dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri, Tarsinah tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pukul 07.40 WIB, Minggu (20/8/2016). Tarsinah menumpang Qatar Airways QR 958.

Kedatangannya disambut isak tangis Ibunda. Ikut pula menjemput, wakil dari Kemenlu yang kemudian menyerahterimakan Tarsinah kepada BNP2TKI untuk dipulangkan ke daerah asal.

Tarsinah adalah TKW asal Indramayu yang berangkat secara "non-prosedural" ke Irak untuk bekerja, pada 2014. Di majikan pertamanya, Tarsinah mengaku sering diperlakukan kasar, sehingga akhirnya berhenti bekerja.

Agen di Baghdad kemudian menyalurkan Tarsinah ke majikan lain.

Hubungan Tarsinah dengan majikan kedua sangat baik. Dia diperlakukan bagai keluarga.

Namun Trauma lama dari majikan sebelumnya masih membekas sehingga Tarsinah meminta pulang.

Tapi majikan kedua menolak permintaan Tarsinah karena kontrak kerja yang berkekuatan hukum di Irak baru dijalani satu tahun. Tersisa satu tahun lagi.

"Sesuai arahan Menlu, kami lakukan upaya persuasif semaksimal mungkin untuk mengambil dari majikan, meskipun secara hukum Tarsinah masih harus menjalani kontrak selama satu tahun", ungkap Duta Besar Bambang Antarikso, Dubes RI untuk Irak yang ikut mengantarkan Tarsinah kembali ke Tanah Air.

Tim perlindungan WNI di KBRI Baghdad menemui majikan Tarsinah untuk melakukan pendekatan persuasif. Itu merupakan upaya agar Tarsinah bisa kembali ke kampungnya.

Pada 11 Agustus, majikan akhirnya mengizinkan Tarsinah dipulangkan ke Indonesia.

Pengiriman TKI sektor domestik (pembantu rumah tangga) ke 19 negara Timur Tengah sebenarnya ditutup sejak 2015. Namun beberapa pihak menduga ratusan TKI sektor domestik berangkat ke Timur Tengah melalui berbagai bandara internasional di Indonesia setiap harinya.

Cemas

Serikat Buruh Migran Indonesia Hariyanto kepada BBC Indonesia mengatakan Tarsinah ingin pulang karena cemas.

"Tarsinah bertekad untuk pulang, karena ia cemas dan was-was di wilayah perang, padahal agen yang memberangkatkannya tidak menyebutkan soal ini sebelumnya," kata Hariyanto.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Putusan Sela Gazalba, Kejagung: Perkara Belum Inkrah, Lihat Perkembangannya

Soal Putusan Sela Gazalba, Kejagung: Perkara Belum Inkrah, Lihat Perkembangannya

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, 24 WNI Diamankan Polisi Arab Saudi

Berhaji Tanpa Visa Haji, 24 WNI Diamankan Polisi Arab Saudi

Nasional
Enggan Beberkan Motif Anggota Densus Kuntit Jampidsus, Kejagung: Intinya Itu Terjadi

Enggan Beberkan Motif Anggota Densus Kuntit Jampidsus, Kejagung: Intinya Itu Terjadi

Nasional
Pengusaha RBS Pernah Jadi Saksi Kasus Timah, Akan Jadi Tersangka?

Pengusaha RBS Pernah Jadi Saksi Kasus Timah, Akan Jadi Tersangka?

Nasional
Tolak Konsep Panti Jompo, Risma: Tidak Sesuai Budaya Kita

Tolak Konsep Panti Jompo, Risma: Tidak Sesuai Budaya Kita

Nasional
MNEK 2025 Bali, TNI AL Akan Ajak Negara Peserta Lakukan Penghormatan ke KRI Nanggala

MNEK 2025 Bali, TNI AL Akan Ajak Negara Peserta Lakukan Penghormatan ke KRI Nanggala

Nasional
Draf RUU TNI: Prajurit Bisa Duduki Jabatan Sipil Sesuai Kebijakan Presiden

Draf RUU TNI: Prajurit Bisa Duduki Jabatan Sipil Sesuai Kebijakan Presiden

Nasional
Biduan Nayunda Minta SYL Bayar Cicilan Apartemennya, Diberi Pakai Uang Pribadi

Biduan Nayunda Minta SYL Bayar Cicilan Apartemennya, Diberi Pakai Uang Pribadi

Nasional
Draf RUU TNI: Pensiun Perwira 60 Tahun, Khusus Jabatan Fungsional Bisa sampai 65 Tahun

Draf RUU TNI: Pensiun Perwira 60 Tahun, Khusus Jabatan Fungsional Bisa sampai 65 Tahun

Nasional
Survei PPI: Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Paling Kuat di Pilkada Jateng

Survei PPI: Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Paling Kuat di Pilkada Jateng

Nasional
SYL Beli Parfum Rp 5 Juta, Bayar Pakai ATM Biro Umum Kementan

SYL Beli Parfum Rp 5 Juta, Bayar Pakai ATM Biro Umum Kementan

Nasional
Demokrat Tuding Suara PAN Meroket di Kalsel, Ricuh soal Saksi Pecah di MK

Demokrat Tuding Suara PAN Meroket di Kalsel, Ricuh soal Saksi Pecah di MK

Nasional
TNI AL Ajak 56 Negara Latihan Non-perang di Perairan Bali

TNI AL Ajak 56 Negara Latihan Non-perang di Perairan Bali

Nasional
Taksi Terbang Sudah Tiba di IKN, Diuji coba Juli Mendatang

Taksi Terbang Sudah Tiba di IKN, Diuji coba Juli Mendatang

Nasional
Bamsoet Akan Rekomendasikan MPR 2024-2029 Kembali Kaji Amandemen UUD 1945

Bamsoet Akan Rekomendasikan MPR 2024-2029 Kembali Kaji Amandemen UUD 1945

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com