Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Dua Pekan, Polri Ungkap Jaringan Perdagangan Orang di NTT

Kompas.com - 18/08/2016, 11:26 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, pihaknya berhasil mengungkap sindikat perdagangan orang dari Nusa Tenggara Timur ke luar negeri.

Salah satu korbannya yakni Yufrinda Selan, tenaga kerja wanita yang tewas gantung diri di Malaysia.

Penyelidikan Polri dimulai dari perintah langsung Presiden Joko Widodo kepada Tito untuk menyelidiki kasus Yufrinda.

"Akhirnya dalam dua minggu jaringan perdagangan orang di NTT dapat diungkap oleh Bareskrim," ujar Tito dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/8/2016).

Korban dari NTT hingga saat ini diketahui sekitar 30 orang.

Bareskrim Polri telah menetapkan 14 tersangka dalam kasus ini. Mereka berasal dari NTT, Riau, Semarang, Surabaya, dan Medan.

Tito mengatakan, para pelaku memberangkatkan korban ke luar negeri dengan paspor palsu. Karena itu, selain melanggar hukum dengan perdagangan orang, pelaku juga melanggar administrasi administrasi.

Tito menganggap pengungkapan kasus ini penting karena berkaitan dengan tingkat kemakmuran di NTT.

"Jangan sampai dianggap masalah ini masalah kecil. Ini masalah mendasar bagi kita soal perdagangan WNI ke luar karena jumlahnya banyak sekali," kata Tito.

Tak semua tenaga kerja Indonesia diperlakukan layak di luar negeri. Salah satu contohnya yakni Yufrinda.

Tito mengatakan, adanya tekanan begitu tinggi dari atasannya membuat kondisi kejiwaannya juga tertekan. Yufrinda pun gantung diri dan tewas.

Ketika dipulangkan ke Indonesia, muncul kecurigaan dari pihak keluarga bahwa Yufrinda jadi korban perdagangan orang karena banyak luka sayatan di tubuhnya.

(Baca: Nilai Janggal Kematian TKW Yufrinda, Keluarga Melapor ke Polisi)

"Tapi ternyata bukan ambil organ untuk diperjual belikan, tapi bekas otopsi yang teknisnya beda dengan Indonesia," kata Tito.

(Baca: Jasad TKW Yufrinda Diotopsi, Tidak Ada Organ yang Hilang)

Tito mengatakan, alasan klasik terjadinya kasus perdagangan orang karena faktor ekonomi. Ia menyebut tingkat kesejahteraan masyarakat di NTT lebih rendah dibandingkan wilayah lain.

Mereka pun jadi mudah diiming-imingi pekerjaan layak dengan gaji besar, namun ternyata hanya penipuan belaka.

"Tantangannya bagaimana mempercepat peningkatan kemakmuran di NTT sehingga masyarakat tidak perlu berbondong ke negara luar," kata Tito.

Kompas TV TKW Disiksa Majikan di Suriah Hingga Cacat Fisik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

Nasional
Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

Nasional
Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Putusan MA Dianggap Semakin Menggerus Rasa Keadilan Masyarakat

Nasional
Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Prabowo Serukan Investigasi Komprehensif Atas Peristiwa yang Terjadi di Rafah

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com