Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI Perjuangan: Presiden Terima Pelajaran Penting soal Arcandra Tahar

Kompas.com - 17/08/2016, 15:46 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menegaskan, partainya mendukung langkah Presiden Joko Widodo yang mencopot Arcandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Hasto mengatakan, sejak awal PDI-P menyoal status dwikewarganegaraan yang disandang Arcandra.

“Sejak awal kami yakin bahwa Bapak Presiden akan melaksanakan konstitusi dan UU dengan selurus-lurusnya,” kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Rabu (17/8/2016).

Persoalan dwikewarganegaraan, kata dia, merupakan hal penting. Hal itu tidak hanya sebatas pada mempertanyakan dedikasi seseorang terhadap negaranya, tetapi juga bagaimana meyakinkan orang tersebut bahwa apa yang ia lakukan semata-mata demi Tanah Air.

Oleh sebab itu, lanjut Hasto, di dalam UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan diatur bahwa setiap orang hanya boleh memiliki satu kewarganegaraan.

(Baca: Arcandra Tahar: Saya Bukan Malaikat...)

“Ini merupakan pembelajaran yang penting bagi kita, terkait administrasi kewarganegaraan kita, terkait dengan upaya untuk memulai di dalam penempatan jabatan-jabatan strategis,” ujarnya.

“Ketika kami melihat, mendapatkan informasi, mendapatkan data, adanya kewarganegaraan ganda, lebih-lebih mengembangkan jabatan strategis, oleh UU hal tersebut tidak dibenarkan,” tegas dia.

Akibat memiliki dua kewarganegaraan, Arcandra diberhentikan dengan hormat oleh Presiden Joko Widodo dari jabatan Menteri ESDM, Senin (15/8/2016). Pemberhentian Arcandra yang memiliki paspor Amerika Serikat dan Indonesia diumumkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Kompas TV Arcandra Tahar: Saya Minta Maaf


 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com