Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Juta Tanda Tangan Tolak Politik Uang

Kompas.com - 14/08/2016, 09:51 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terus menggiatkan sosialisasi menolak politik uang pada pemilihan kelapa daerah (Pilkada) yang akan diadakan secara serentak pada Februari 2017.

Spanduk sepanjang lebih dari 200 meter digelar di depan kantor Bawaslu, di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, saat kegiatan car free day (CFD), Minggu (14/8/2016).

Masyarakat diminta untuk membubuhkan tanda tangan mereka sebagai bentuk penolakan terhadap politik uang.

Masyarakat telihat antusias menandatangi pernyataan penolak tersebut.

Asifa, warga Cakung, Jakarta Timur ini mengaku sangat menentang politik uang yang sering terjadi saat pemilihan berlangsung.

Asifa mengaku dia pernah menjadi tim sukses salah satu calon legislatif beberapa tahun lalu.

Dia  pun melihat langsung banyaknya tim sukses yang sengaja membagi-bagikan uang saat pemilihan.

"Mudah-mudahan untuk Pilkada nanti nggak seperti itu," ujar Asifa.

Waega lainnya, Latif yang berasal dari Jakarta Selatan mengatakan, Bawaslu harus lebih sigap mengawasi setiap kecurangan yang ada saat Pilkada berlangsung.

Salah satu yang sering ditemuinya yaitu terkait bagi-bagi uang saat Pilkada.

Latif mengaku  pernah menolak langsung saat seorang oknum masyarakat membagi-bagikan uang untuk memintanya memilih salah satu pasangan calon.

"Saya tolak, saya bilang kalau punya pilihan. Kalau mau menang harus jujur dong," ujar Latif.

Baim, salah tim Bawaslu dari Sulawesi Utara tanpa malu mengajak masyarakat yang melintas di sepanjang jalan itu untuk menandatangi spanduk tersebut.

Menurut dia, masyarakat harus diberi pemahaman terkait berbahayanya jika mereka memilih pemimpin daerah dengan iming-iming uang.

"Masyarakat harus diberikan sosialisasi agar memilih pemimpin bukan karena uang, karena nantinya bakal menghasilkan pemimpin yang tidak baik," ujar Baim.

Meski banyak masyarakat yang antusias membubuhkan tanda tangan mereka, banyak juga masyarakat yang tidak peduli, bahkan dengan sadar menginjak-injak spanduk tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com