Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Tak Negarawan Perburuk Perilaku Rakyat

Kompas.com - 09/08/2016, 22:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Perilaku pemimpin yang tak negarawan ikut memperburuk perilaku rakyat dalam kehidupan bermasyarakat. Jika ini terus dibiarkan, imajinasi keindonesiaan dan cita-cita besar bangsa akan hilang. Rakyat akan frustrasi yang berujung pada kian seringnya konflik sosial terjadi.

Atas dasar itu, menjadi penting bagi para pemimpin negeri ini untuk memperbaiki perilakunya. Upaya memperbaiki hal-hal yang bisa mengubah perilaku masyarakat juga mesti mulai dilakukan.

Berdasarkan hasil jajak pendapat Kompas, sejumlah nilai luhur dan perilaku negarawan dalam kehidupan masyarakat mulai memudar. Salah satunya ditunjukkan oleh belum sepenuhnya sikap berani mengakui kesalahan, jujur, dan amanah, serta tunduk pada hukum menjadi karakter masyarakat (Kompas, 8/8/2016).

Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sudjito, Senin (8/8/2016), menilai, pemimpin dan wakil rakyat saat ini mengalami kedangkalan nalar dalam memimpin. Pemimpin yang seharusnya menjadi teladan gagal menjalankan perannya tersebut.

Pemimpin dan para wakil rakyat juga dinilai tidak memiliki daya refleksi atas problem yang sedang dihadapi bangsa. Mereka cenderung membuat kebijakan dan regulasi dengan tidak mendasarkan pada kepentingan rakyat, tetapi kepentingan pribadi atau kelompok.

Mereka tak sadar akan implikasi negatif dari kebijakan tersebut untuk rakyat. Selain itu, mereka pun merasa mandat yang telah diamanahkan rakyat tak terkontrol.

Ketiga faktor itu membuat rakyat putus harapan terhadap pemimpinnya. Akibatnya, rakyat pun kehilangan imajinasi tentang keindonesiaan dan cita-cita besar bangsa. Ditambah lagi, perilaku negarawan memudar dalam kehidupan bermasyarakat.

Mereka menjadi cenderung tidak jujur dan tidak tunduk pada aturan hukum. Jika ini terus dibiarkan, masyarakat bisa frustrasi. Dampaknya konflik sosial dan kekerasan akan kian sering terjadi.

Oleh karena itu, menurut Arie, penting bagi para pemimpin mengingat bahwa dirinya membawa mandat rakyat, memiliki tanggung jawab besar terhadap rakyat. Dengan demikian, kebijakan atau regulasi yang dibuat akan berorientasi pada kepentingan rakyat, berkeadilan.

”Di sisi lain, masyarakat jangan apatis. Harus mampu bersikap kritis sekaligus peduli. Kontrol terhadap pemimpin harus tetap dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan sikap kritis,” ujarnya.

Tanggung jawab partai

Pengamat politik Universitas Paramadina, Toto Sugiarto, mengatakan, partai politik berkontribusi besar dalam gagalnya pemimpin dan wakil rakyat menjadi teladan. Pasalnya, perekrutan yang dilakukan cenderung mengejar ambisi berkuasa dan mengabaikan praktik-praktik politik yang bermoral. Pendidikan politik pada calon-calon pemimpin juga kerap kali diabaikan.

Sementara itu, Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia (UI) Tamrin Amal Tomagola menyoroti memudarnya perilaku negarawan di kalangan masyarakat sebagai akibat perubahan sosial masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah-bawah yang naik ke kelas menengah-menengah. Ironisnya, hal ini tidak dibarengi dengan perubahan karakter.

”Mereka yang bisa meningkat ke kelas menengah-menengah, mengupayakan segala cara agar bisa keluar dari kelas menengah-bawah yang diimpit kemiskinan, sekalipun dengan melanggar aturan. Hukum jadi tidak dihormati. Akibatnya, saat berada di kelas menengah-menengah, mereka akan tetap dengan karakternya tersebut,” katanya.

Kondisi ini diperburuk dengan perilaku pemimpin ataupun wakil mereka di legislatif yang juga tidak menunjukkan sikap negarawan. Mereka, misalnya, korupsi atau menyalahgunakan kewenangan dan jabatan untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Nasional
Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Nasional
Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Nasional
Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Nasional
Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Nasional
Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Nasional
Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Nasional
Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Nasional
Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com