Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Soekarnoputri: Pancasila adalah Perekat Bangsa

Kompas.com - 08/08/2016, 22:53 WIB

TOMOHON, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengatakan, sebagai orang Indonesia, dirinya merasa bangga dengan keberadaan Pancasila. Dia juga semakin percaya bahwa Pancasila adalah perekat bangsa.

"Alhamdulillah pada tanggal 1 Juni 2016 lalu atas nama Pemerintah Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo telah mendeklarasikan, mencanangkannya sebagai hari lahirnya Pancasila," kata Megawati saat memberikan pidato di Gereja Sion Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), Senin (8/8/2016).

Megawati bercerita saat ayahnya, Presiden pertama RI Soekarno, pada 30 September 1957 juga menyampaikan pidatonya di Gereja Sion saat membuka sidang sinode GMIM ke-23. Lalu, dia kembali bicara soal kesaktian Pancasila. 

"Tanggal 1 Juni harus dirayakan karena merupakan hari libur nasional. Kalau melihat sejarah bangsa hingga proklamasi kemerdekaan 17 Agustus ini adalah momentum syukur sebagai bangsa, perenungan sebagai rakyat Indonesia," katanya.

Menurut dia, banyak peristiwa yang akhirnya selalu terselamatkan oleh anugerah dari Tuhan karena sebagai bangsa dan negara, Indonesia mempunyai Pancasila.

"Beberapa hari lalu saya turut mengikuti konferensi di Jakarta, mendampingi Presiden Joko Widodo mengenai ekonomi yang ada dalam masalah Islam. Di sana saya bertemu banyak pemimpin dan salah satunya dari beberapa negara yang pada waktu lalu merupakan sebuah negara Yugoslavia," katanya.

Megawati mengatakan, negara besar tersebut kemudian pecah menjadi beberapa negara.

"Saya tanyakan bagaimana yang dirasakan ketika pernah menjadi satu negara besar di Eropa timur. Mereka mengatakan sebenarnya merindukan seperti beberapa waktu lalu. Saya pun bertanya kenapa tidak dilakukan, mereka menjawab karena tidak mempunyai Pancasila," ujarnya.

Dia pun berharap nilai-nilai Pancasila dapat tertanam dalam diri generasi muda saat ini.

Megawati berkunjung ke Tomohon menyaksikan agenda tahunan Kementerian Pariwisata, Tomohon International Flower Festival (TIFF).

Kompas TV Megawati Dapat Gelar "Honoris Causa"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com