Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Update? Inilah 5 Berita Kemarin yang Perlu Anda Ketahui

Kompas.com - 03/08/2016, 06:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berikut adalah 5 berita kemarin yang sebaiknya Anda ketahui agar hari Rabu ini (3/8/2016) Anda tetap update.

1. Pembajakan Pesawat MH370

Penyelidik senior kecelakaan penerbangan dari Kanada, Larry Vance, meyakini bahwa kecelakaan udara Boeing 777 yang hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada Maret 2014 tersebut sengaja diarahkan ke air.

Kesimpulan yang disampaikan Vance dalam sebuah siaran berita Australia 60 Minutes ini didasarkan pada hasil pemeriksaan pecahan sayap pesawat.

Larry Vance meyakini pesawat dengan 239 penumpang dan kru tersebut masuk ke dalam air sepenuhnya dikendalikan oleh seseorang.

Namun, tim yang melakukan penyelidikan ini belum secara resmi mengungkap konklusi tersebut. Mereka mengaku masih menyelidiki apakah pesawat itu dikendalikan hingga detik terakhir.

Berita selengkapnya mengenai acara ibadah penghiburan bisa diikuti di sini.

2. Penyebar Ujaran Kebencian Ditangkap

Polisi menangkap satu orang tersangka penyebar ujaran kebencian di media sosial terkait aksi ricuh di Tanjungbalai beberapa waktu lalu. Adapun tersangka tersebut diketahu berinisial AT (41), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan.

KOMPAS/NIKSON SINAGA Umat lintas agama membersihkan Wihara Tri Ratna, Minggu (31/7/2016), yang dirusak massa di Tanjungbalai, Sumatera Utara, Jumat (29/7/2016). Persaudaraan dan kebersamaan antar umat beragama diharapkan menjadi pondasi dalam menjaga kerukunan.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus AKBP Hengki Haryadi mengatakan, AT menyebarkan ujaran kebencian tersebut di akun Facebook pribadinya. AT menuliskan ujaran kebencian tersebut pada Minggu (31/7/2016) lalu.

Adapun status yang ditulis AT berbunyi: "Tanjung Balai Medan Rusuh 30 Juli 2016!! 6 Vihara dibakar buat Saudara Muslimku mari rapatkan barisan... Kita buat tragedi 98 terulang kembali Allahu Akbar".

Hengki mengungkapkan, penangkapan terhadap AT merupakan tindak lanjut dari perintah Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian yang memerintahkan jajarannya untuk memburu para pelaku penyebar ujaran kebencian di media sosial.

Untuk itu, menurut Hengki, Polda Metro Jaya membuat satgas gabungan dan melakukan patroli cyber untuk mencari para pelaku.

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Mobil dengan 3 Pelat Nomor Ditangkap

Sebuah mobil Toyota Land Cruiser kedapatan memiliki tiga plat nomor polisi berbeda yang terpasang secara bertumpuk di kendaraan untuk mengakali petugas.

Jhon Syah Putra Kaban/Beritajakarta.com Mobil Land Cruiser tertangkap memiliki tiga pelat nomor polisi.
Terungkapnya kepemilikan tiga plat untuk satu kendaraan ini berawal saat petugas Dishub melihat mobil Land Cruiser bernopol B 1541 SJO melintas di kawasan Bundaran HI, sekitar pukul 08.00. Mendapati nopol yang tidak sesuai dengan tanggal genap, ia menghentikan kendaraan.

"Saat dicek platnya kita melihat ada keganjilan. Benar saja begitu kita coba angkat ternyata ada dua plat nopol lain yang terpasang bertumpuk," ujar Staf Sekretariat Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrnas) DKI Jakarta, Intan Berlian, Selasa (2/8/2016).

Kedua plat yang tertumpuk di belakang plat awal tertera nopol B 1344 SGO dan B 1283 RFR. Pengendara mengaku mobil merupakan mobil dinas dan dua nomor plat lain juga milik kendaraan dinas instansinya bekerja.

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

4. China Ancam Nelayan di Laut China Selatan

Mahkamah Agung China memperingatkan, nelayan asing manapun yang kedapatan menangkap ikan secara ilegal di Laut China Selatan bisa dipenjara paling lama satu tahun.

DPA/DW Militer China telah menggunakan para nelayannya menjadi milisi dan mata-mata di Laut China Selatan.
Pernyataan tersebut diungkapkan sebagai interpretasi hukum terhadap konstitusi China dan Konvensi Hukum Laut Internasional PBB (UNCLOS).

Nelayan yang memasuki perairan China secara ilegal, menolak untuk dikawal keluar, dan masuk lagi meski telah diusir atau dikenakan denda pada tahun sebelumnya, bisa dianggap melakukan tindak kriminal "serius".

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

5. Ridwan Kamil Tidak Akan ke Jakarta

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan bahwa ia tidak akan maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah 2017.

Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat diwawancarai wartawan di ruang kerjanya, Balai Kota Bandung, Senin (11/7/2016)

Hal itu ia sampaikan terkait hasil survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia belum lama ini.

Dari survei itu, Ridwan menduduki peringkat dua dengan dukungan 38,88 persen responden. Angka ini jauh di bawah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang dipilih 79,74 persen responden. Meski demikian, Ridwan unggul dalam hal komunikasi politik.

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MA Tunggu Aduan KPK, Usai Meminta Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh Diperiksa

MA Tunggu Aduan KPK, Usai Meminta Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh Diperiksa

Nasional
KY Dalami Putusan Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

KY Dalami Putusan Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

Nasional
Anak SYL Akui Usulkan Nama Isi Jabatan Eselon II di Kementan

Anak SYL Akui Usulkan Nama Isi Jabatan Eselon II di Kementan

Nasional
Tiga Kali, Hakim Agung Gazalba Saleh Lolos dari Jerat Hukum...

Tiga Kali, Hakim Agung Gazalba Saleh Lolos dari Jerat Hukum...

Nasional
Revisi UU MK: Upaya Kocok Ulang Hakim Konstitusi

Revisi UU MK: Upaya Kocok Ulang Hakim Konstitusi

Nasional
Kapolri Akan Temui Menko Polhukam di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus

Kapolri Akan Temui Menko Polhukam di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kapolri dan Jaksa Agung Ditegaskan Sudah Bergandengan | Jampidsus Dilaporkan ke KPK

[POPULER NASIONAL] Kapolri dan Jaksa Agung Ditegaskan Sudah Bergandengan | Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Nasional
Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Nasional
Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Nasional
Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com