Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Umumkan Hasil "Reshuffle", Siapa Menteri yang Tergusur?

Kompas.com - 27/07/2016, 11:34 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mencopot delapan menteri dalam reshuffle kabinet jilid II yang diumumkan pada Rabu (27/7/2016) di Istana Negara.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, mereka yang tergusur terdiri atas kalangan profesional hingga representasi partai politik. Siapa saja mereka?

1. Rizal Ramli

Rizal Ramli tergusur dari posisinya sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya. Rizal digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

Belum jelas apa alasan Jokowi mencopot Rizal. Namun, Rizal selama ini memang kerap membuat gaduh karena menyatakan perbedaan dengan menteri Kabinet Kerja di ruang publik.

Di awal jabatannya, ia berseteru dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno terkait pembelian 350 pesawat Airbus untuk Garuda Indonesia.

Rizal juga berseteru dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said soal perpanjangan kontrak Freeport, proyek listrik 35.000 megawatt, hingga pembangunan Blok Masela.

Terakhir, Rizal berseteru dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait penghentian reklamasi Pulau G di Pantai Utara, Jakarta. Padahal, Presiden dalam berbagai kesempatan mengingatkan para menterinya untuk tidak membuat gaduh.

2. Sudirman Said

Sudirman Said dicopot dari posisinya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Ia digantikan oleh Archandra Tahar, alumnus Institut Teknologi Bandung yang juga merupakan salah satu pengusul offshore Blok Masela.

Melalui akun Twitternya @sudirmansaid semalam, Sudirman sudah menyampaikan bahwa tugas besarnya telah selesai.

Sudirman tercatat pernah menjadi pemberitaan luas publik saat dia melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan terkait dugaan pencatutan nama Presiden. Akibat laporan itu, Novanto dicopot dari Ketua DPR.

Namun, Novanto kini menjadi Ketua Umum Golkar dan menyatakan dukungannya kepada Jokowi, bahkan untuk Pemilu Presiden 2019 mendatang.

Sudirman juga sempat berseteru dengan Rizal Ramli soal perpanjangan kontrak Freeport, proyek listrik 35.000 megawatt, hingga pembangunan Blok Masela.

3. Marwan Djafar

Marwan tergeser dari posisinya sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Marwan digantikan rekannya di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Eko Putro Sanjoyo. Marwan selama menjabat kerap mendapatkan kritik soal penyaluran dana desa.

Ia pernah didemo di Istana, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menerima langsung para pendemo itu. PKB sempat memprotes sikap pihak istana yang seperti memberi karpet merah bagi pendemo Marwan.

4. Yuddy Chrisnandi

Yuddy Chrisnandi tergeser dari posisinya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Ia digantikan oleh politisi Partai Amanat Nasional, Asman Abnur.

Selama menjabat, Yuddy juga kerap membuat kebijakan yang diprotes publik seperti rasionalisasi pegawai negeri sipil.

Yuddy juga sempat melarang PNS mudik menggunakan mobil dinas. Namun, Yuddy rupanya menggunakan mobil dinas saat mudik ke kampung halamannya di Bandung, Jawa Barat.

5. Saleh Husin

Saleh Husin dicopot dari posisinya sebagai Menteri Perindustrian. Posisi politisi Hanura ini digantikan oleh politisi Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Golkar akhirnya mendapat posisi menteri setelah menyatakan dukungan ke pemerintah pada Musyawarah Nasional Luar Biasa pada Mei 2016 lalu.

6. Ignasius Jonan

Jonan tergeser dari posisinya sebagai Menteri Perhubungan. Ia digantikan oleh Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi.

Jonan terakhir dikritik karena gagal menangani arus mudik karena terjadinya kemacetan panjang di tol area Brebes. Jonan menolak disalahkan atas kemacetan tersebut, termasuk terkait korban yang sampai meninggal dunia.

Dia juga sempat menolak proyek kereta cepat dan tak hadir saat Presiden Jokowi meluncurkan program ini.

7. Anies Baswedan

Anies dicopot dari jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Ia digantikan oleh Muhadjir, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Nama Anies sebenarnya jauh dari polemik. Namun, namanya sebelumnya sudah dikabarkan akan tetap diganti dengan Muhadjir Effendy.

Posisi Mendikbud selama ini dikenal luas menjadi pos menteri yang kerap diisi oleh kader Muhammadiyah. Pada komposisi Kabinet Kerja sebelumnya, perwakilan dari Muhammadiyah memang belum ada.

8. Ferry Mursyidan Baldan

Ferry tergeser dari posisinya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang. Politisi Partai Nasdem ini digantikan oleh Sofyan Djalil yang sebelumnya menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

 

Kompas TV Isu Reshuffle Menguat, Apa Kata Presiden?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com