Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tekankan Pentingnya Konektivitas di Pasifik Barat Daya

Kompas.com - 26/07/2016, 21:02 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menekankan pentingnya konektivitas di kawasan Pasifik Barat Daya pada pertemuan 14th Southwest Pacific Dialogue (SwPD) Ministerial Meeting.

Pertemuan tersebut diadakan di sela-sela pertemuan 49th ASEAN Ministerial Meeting (AMM) dan 23rd ASEAN Regional Forum (ARF) di Vientiane, Laos (25/7/2016).

"Peningkatan konektivitas di kawasan Pasifik Barat Daya penting guna menjawab berbagai tantangan bersama," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7/2016).

Retno mengatakan, sejak 2011, Indonesia selalu mendorong pembahasan agenda konektivitas dalam setiap pertemuan SwPD.

Penguatan konektivitas secara fisik, khususnya udara dan laut, dipandang memerlukan peran aktif dari sektor swasta.

"Diharapkan melalui mekanisme public-private partnership, sektor bisnis terutama transportasi dapat menunjang penguatan konektivitas di kawasan Pasifik Barat Daya," ucap Retno.

Retno mengatakan, menyambut baik rencana penyelenggaraan Workshop on Connectivity pada 29-30 September 2016 di Papua Niugini.

Indonesia pernah menyelenggarakan workshop serupa pada tahun 2014 yang salah satunya menghasilkan pembentukan SwPD Working Group on Connectivity Development.

Selain pembahasan tentang konektivitas, dalam pertemuan itu juga dibahas isu-isu penting lainnya seperti pemberantasan penangkapan ikan ilegal atau IUU Fishing dan pemanfaatan energi terbarukan.

Menurut Retno, para menteri yang hadir sepakat untuk menolak segala bentuk aktivitas IUU Fishing yang seringkali berkaitan dengan kejahatan lainnya seperti perdagangan manusia, korupsi, dan pencucian uang.

"Selain itu, negara-negara anggota SwPD juga menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan energi panas bumi, surya dan laut sebagai alternatif sumber energi konvensional," ujar Retno.

SwPD merupakan forum komunikasi antar negara-negara di kawasan Pasifik Barat Daya yang meliputi 6 negara, yaitu Australia, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, Selandia Baru, dan Timor Leste.

Forum ini didirikan pada 5 Oktober 2002 dan bertujuan menyediakan ruang dialog terkait isu-isu politik, keamanan, ekonomi, sosial dan budaya diantara negara-negara sub-kawasan Pasifik Barat Daya.

Indonesia sebagai inisiator pembentukan SWPD berharap forum ini dapat membuahkan hasil konkret, dan memberikan kontribusi dalam peningkatan pembangunan secara keseluruhan, khususnya konektivitas di kawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi 'Online'

Penjelasan Habiburokhman soal Adanya Anggota DPR Main Judi "Online"

Nasional
Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

Nasional
Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

Nasional
PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

Nasional
Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

Nasional
Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

Nasional
Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

Nasional
Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

Nasional
Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

Nasional
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

Nasional
Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Nasional
Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

Nasional
Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Nasional
Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

Nasional
DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com