Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno: Kawasan Damai Jadi Dasar Hubungan ASEAN-China

Kompas.com - 26/07/2016, 13:27 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kawasan yang damai merupakan dasar dari hubungan antara asosiasi negara-negara di Asia Tenggara atau ASEAN dengan China.

Hal itu disampaikan Retno pada pertemuan ASEAN-China Ministerial Meeting di Vientiane, Laos.

"Kawasan damai, aman dan stabil yang menjamin peningkatan ekonomi dan kesejahteraan merupakan dasar dari keeratan hubungan ASEAN dan Tiongkok (China)," kata Retno dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7/2016).

Retno menyambut baik nilai perdagangan kedua pihak yang terus meningkat.

Menurut Retno, saat ini China adalah mitra dagang ASEAN terbesar dan ASEAN merupakan mitra China ketiga terbesar dengan total perdagangan mencapai 345,7 miliar dollar AS.

Dalam bidang investasi, penanaman modal China di ASEAN mencapai 8,2 miliar dollar AS pada 2015. Dari jumlah tersebut, Retno mengatakan, ASEAN hanya berkontribusi 15,2 persen dari total perdagangan.

"Kita perlu menciptakan situasi perdagangan yang lebih berimbang dan berkelanjutan," ujar Retno.

Retno menuturkan, ASEAN dan China menargetkan untuk mencapai total perdagangan 1 triliun dollar AS pada 2020 dan investasi sebesar 150 miliar dollar AS.

Menurut dia, kerja sama konektivitas juga menjadi salah satu area kerja sama penting ASEAN dengan China.

Pemerintah Indonesia pun menyambut baik kerja sama ASEAN-China dalam agenda konektivitas ASEAN. Tahun 2016 menjadi salah satu tonggak hubungan ASEAN-China yang merayakan 25 tahun hubungan mitra wicara.

Kedua pihak akan melaksanakan PM ASEAN-China Education Exchange pada 2016 dan ASEAN–China Tourism Cooperation Year pada 2017.

Terkait dinamika di kawasan, Retno berharap seluruh pihak terkait dapat saling melanjutkan komitmennya untuk tetap menjaga perdamaian dan mengutamakan nilai persahabatan dan kerja sama.

Menurut Retno, perdamaian dan stabilitas yang ada di kawasan selama ini telah menjadi dasar kuat dalam mendukung kerja sama ASEAN dengan China.

"Saat ini adalah waktu yang tepat bagi ASEAN dan Tiongkok untuk menunjukan kerja samanya yang kokoh" tutur Retno.

Kompas TV Indonesia Protes Intervensi Tiongkok di Natuna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com