Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentukan Cagub, PDI-P Akan Kumpulkan 15.000 Kader di Seluruh Jakarta

Kompas.com - 24/07/2016, 13:51 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDI Perjuangan DKI Jakarta merencananakan akan mengumpulkan 15.000 kadernya yang ada di seluruh Jakarta.

Tujuan dikumpulkannya kader adalah untuk konsolidasi mengenai figur yang pantas diusung oleh partai tersebut sebagai calon gubernur pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017.

Anggota DPD PDI-P DKI Jakarta, Gembong Warsono mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menetukan waktu dan tempat yang pas untuk menggelar acara tersebut.

"Kami lagi cari waktu dan tempat yang memungkinkan untuk menampung itu. Mudah-mudahan Juli. Karena kami ingin memanaskan mesin untuk 2017," kata dia usai acara Halal Bihalal DPD PDI-P di rumah dinas Ketua DPRD DKI, Minggu (24/7/2016).

Khusus untuk tempat, Gembong mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menemukan tempat yang pas untuk menggelar acara itu.

Pada awalnya, Gembong mengatakan pihaknya berencana menggelar acara itu di Istora Senayan ataupun Tennis Indoor. Namun, pengelola menyatakan kedua tempat itu belum bisa digunakan.

"Kemarin sudah coba sounding ke Istora, tapi enggak bisa, Tennis Indoor enggak bisa juga. Padahal yang menampung kan cuma itu. Kalau GOR tingkat kota paling banter 3.000-5.000," ujar Gembong.

PDI-P tercatat menjadi partai terbesar di DPRD DKI Jakarta dengan perolehan 28 kursi. Jumlah minimal kursi yang harus dipenuhi partai atau gabungan partai yang hendak mengirim pasangan calon gubernur dan wakilnya adalah 22.

Dengan demikian, PDI-P dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakilnya tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Kompas TV PDIP & Golkar Dukung Ahok di Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com