Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi I Enggan Publikasi Nilai 27 Calon Komisioner KPI

Kompas.com - 18/07/2016, 08:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I DPR menguji kelayakan dan kepatutan 27 calon komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), hari ini, Senin (18/7/2016). 

Menurut Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari, pihaknya sudah menerima nilai dari panitia seleksi. Namun, nilai dan peringkat itu bukan untuk dipublikasi.

"Nilai sudah kami terima, namun saya kira untuk saat ini kami belum buka itu, dan mungkin yang jelas sudah kami sampaikan ke anggota," ujar Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari saat dihubungi, Minggu (17/7/2016) malam.

(Baca: Pakar Komunikasi: DPR Jangan Salah Pilih Komisioner KPI)

Dia menambahkan hal itu sesuai dengan keputusan rapat internal Komisi I sebelumnya. Terlebih dia beralasan nilai tersebut bukanlah penentu utama sehingga tak berdampak besar jika dipublikasikan ke masyarakat.

"Saya kira pengaruhnya seberapa besar, tergantung calon meyakinkan anggota Komisi I saat tes, belum tantu nilai bagus dapat meyakinkan anggota dan sebaliknya. Kami akan nilai objektif," lanjut politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Uji kelayakan dan kepatutan calon Komisioner KPI akan berlangsung dua hari, dimulai hari ini hingga besok, Selasa (19/7/2016). Dari 27 calon, DPR akan mengerucutkan jadi 10 nama. Mereka lah yang nantinya kemungkinan besar dilantik jadi komisioner. 

Kompas TV Menkominfo Hadiri Peringatan Harsiarnas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com