Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketum Gerindra : Buwas Akan Jadi Lawan Seimbang untuk Ahok

Kompas.com - 09/07/2016, 21:01 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengusulkan dua nama kandidat bakal calon Gubernur DKI Jakarta: Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso dan kader partai Sandiaga Uno.

Kedua nama itu diajukan kepada Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto.  

Dasco menganggap, dua nama itu terutama Buwas, sapaan Budi Waseso, merupakan lawan seimbang gubernur Petahana Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok.

(Baca: Diusulkan Berpasangan dengan Buwas, Apa Kata Sandiaga Uno?)

Anggapan itu didasarkan pada kepempinan cemerlang Buwas selama menjabat Kepala BNN. Dasco yakin, program-program Buwas akan sejalan dengan kebutuhan warga Jakarta.

"Kami menangkap elektabilitas beliau (Buwas) tinggi, dan beliau akan menjadi lawan yang seimbang dengan Ahok. Kami yakin Buwas memiliki program yang sama bagusnya," ujar Dasco saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/7/2016).

Dasco mengaku untuk mengusung dua nama itu dirinya telah menjalin komunikasi dengan sejumlah anggota DPP dan Fraksi Gerindra di DPR. Dari pembicaraan itu, nama bakal calon mengerucut kepada Buwas dan Sandiaga.

Dasco juga berencana membahas dua nama itu dengan sejumlah partai, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dasco juga mengaku sudah memberitahu Prabowo terkait usulan dua nama tersebut.

(Baca: Wakil Ketum Gerindra Usulkan Buwas-Sandiaga untuk Pilkada DKI 2017)

"Beberapa waktu yang lalu kami sudah sounding kalau ini calon yang potensial. Beliau (Prabowo) bilang bagus saja. Tapi semua akan kami kalkulasikan untuk kerugian dan keuntungan buat partai Gerindra. Secara informal kami juga ngobrol dengan Sekjen PPP, beliau sepakat kalau Buwas orang yang bisa memberikan solusi bagi rakyat Jakarta," ujar Dasco.

Pada Maret lalu, nama Buwas pernah masuk ke dalam radar Gerindra, namun alasan Buwas yang lebih memilih fokus memimpin BNN dia tidak diikutsertakan dalam penjaringan gubernur partai tersebut.

Sebelumnya, ada tiga nama yang telah lolos seleksi penjaringan dan diusulkan ke DPP Gerindra. Nama-nama tersebut yaitu, Sjafrie Sjamsoeddin, Yusril Ihza Mahendra, dan Sandiaga Uno.

Kompas TV PDIP dan Gerindra Koalisi Lagi?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Nasional
KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Nasional
Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Nasional
KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Capai Rp 125 Miliar

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Capai Rp 125 Miliar

Nasional
Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com