JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung rencana organisasi kegawatdaruratan kesehatan, Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C), untuk membangun rumah sakit di Myanmar.
Langkah kemanusiaan tersebut dipandang menjadi salah satu upaya untuk meredam konflik yang terjadi antara umat Muslim dan Buddha di negara itu.
"Pak Wapres mengapresiasi sehingga nanti ada pertemuan antara kami dengan Walubi (Perwakilan Umat Buddha Indonesia) untuk teknis pembangunan RS," kata Presidium Mer-C Sarbini Abdul Murad seusai bertemu Kalla di kantornya, Senin (13/6/2016).
Saat ini, ia menyebut, Mer-C telah membeli sejumlah lahan di kawasan Rakhin, Myanmar. Nantinya, Mer-C menggandeng Walubi untuk mengumpulkan anggaran pembangunan tersebut.
Setidaknya, kata dia, dibutuhkan budget sekitar Rp 30 miliar untuk membangun rumah sakit itu. Jika rumah sakit tersebut telah dibangun, hal itu bisa menjadi preseden positif bagi Indonesia di mata dunia.
"Kami bawa misi perdamaian bahwa di Indonesia itu Muslim sama Buddha bisa bekerja sama. Buktinya nanti RS di Rakhin merupakan hasil kerja sama antara Muslim dan Buddha," kata dia.
Ia menambahkan, konflik antar-agama yang terjadi di Myanmar tak akan menyurutkan niat Mer-C untuk membangun rumah sakit di sana. Menurut dia, ada dua persoalan berbeda di dalam rencana pembangunan dengan konflik agama yang terjadi.
"Masalah agama itu masalah individu. Tetapi, masalah hidup ini yang kita usung. Negara Indonesia besar. Mereka respons bagus dan tanya kapan akan dibangun," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.