Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MA Diminta Efektifkan Ketua Pengadilan Jalankan Fungsi Pengawasan Internal

Kompas.com - 25/05/2016, 16:41 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus dugaan korupsi yang terjadi di lembaga peradilan disinyalir karena tidak efektifnya fungsi pengawasan internal Badan Pengawas Mahkamah Agung.

Peneliti dari Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan (LeIP) Liza Farihah menilai, hal itu dsebabkan jumlah sumber daya manusia pada badan pengawas yang terbatas.

"Masyarakat sering mengatakan pengawasan internal di MA tidak efektif. Itu benar tapi yang tidak pernah diketahui oleh masyarakat, secara organisasi jumlah Bawas MA tidak terlalu banyak," ujar Liza saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/5/2016). 

Ia menyebutkan, Badan Pengawas MA terdiri dari 1 orang kepala lembaga pengawasan dan 4 inspektur wilayah untuk mengawasi seluruh lembaga peradilan di indonesia.

Kemudian ada hakim tinggi pengawas dan beberapa strukur fungsi lainnya.

Jika dijumlahkan, Badan Pengawas MA berisi tidak lebih dari 100 orang. Dengam jumlah yang tidak terlalu banyak, Bawas MA harus mengawasi 843 satuan kerja atau pengadilan, 8000 hakim beserta seluruh alat kelengkapan pengadilan seperti panitera, juru sita dan staf biasa.

"Bawas itu jumlahnya tidak lebih dari 100 orang. Mereka harus mengawasi begitu banyak satker. Tidak hanya hakim, tapi juga panitera, juru sita, juga pegawai biasa," kata dia.

Selain itu, menurut Liza, Bawas MA juga bertugas membuat laporan audit kinerja untuk diserahkan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta membuat tanggapan atas hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan.

Dengan beban kerja sebanyak itu, fungsi pengawasan MA dinilai tidak berjalan dengan baik.

"Perbandingan antara SDM dan beban kerja Bawas itu tidak seimbang," kata Liza.

Oleh karena itu, Liza mengusulkan agar MA memaksimalkan fungsi pengawasan dan pembinaan dari ketua pengadilan.

Menurut dia, setiap ketua pengadilan mempunyai fungsi pengawasan dan pembinaan terhadap hakim dan bisa lebih efektif membantu kerja-kerja Bawas MA. 

"Sebaiknya fungsi pengawasan jangan hanya dibebankan ke pusat. Setiap pengadilan negeri dan pengadilan tinggi itu ada ketuanya, jadi peran pengawasan dan pembinaan bisa diefektifkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com