Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin: Kasus Yn Betul-betul Tragedi yang Memalukan

Kompas.com - 05/05/2016, 16:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menilai bahwa Indonesia sedang mengalami darurat moral. Hal itu antara lain terlihat dari kasus pemerkosaan dan pembunuhan siswi SMP di Bengkulu, Yn (14).

"Kasus Yn ini betul-betul tragedi kemanusiaan yang memalukan," ujar Muhaimin di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (5/5/2016).

Ia berharap para pelaku kejahatan itu dihukum berat hingga jera. Dengan demikian, kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Dan, menjadi pelajaran yang menunjukkan Indonesia sedang mengalami darurat moral, darurat perilaku, darurat akhlak kita," kata Muhaimin.

Karena itulah, Muhaimin meminta agar manusia semakin mendekatkan diri dengan Tuhan. Dengan memperkuat iman, maka akan dijauhkan dari kezaliman dan perilaku yang menyimpang.

Pria yang kerap disapa Cak Imin itu juga mendukung pelarangan peredaran minuman keras secara bebas. Hal itu karena miras seringkali mengakibatkan seseorang melakukan kejahatan.

"Itu harus dibuat sebagai bagian dari tidak mudahnya orang minum-minuman keras sehingga berakibat kepada kejahatan," kata Cak Imin.

Yn ditemukan tewas di sebuah jurang di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, pada 4 April 2016. Polisi telah menangkap 12 dari 14 orang yang memperkosa dan membunuh Yn.

Tujuh orang di antaranya sudah dituntut 10 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum. Mereka adalah De (18), Da (17), Fs (18), Su (18), Al (17), So (16), dan Ek (16).

Untuk lima pelaku lain, sidangnya digelar pada Rabu (4/5/2016) dengan agenda sidang pembacaan pleidoi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com