Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingatkan Para Santri untuk Siap Hadapi Persaingan Global

Kompas.com - 05/05/2016, 07:53 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta para santri dan kalangan pondok pesantren untuk siap dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Sebab, adanya MEA telah membuka kran kebebasan aliran barang, jasa, tenaga kerja terdidik dari dan ke 11 negara anggota ASEAN.

Hal tersebut ditegaskan Presiden di hadapan ribuan santri dan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Kabupaten Magelang, dalam rangka peringatan malam Isra Miraj, Rabu (4/5/2016) malam.

"Adanya MEA, antar-negara ASEAN seolah tidak ada batasnya. Orang Brunai mau berdagang ke sini bisa, kita mau kerja di sana bisa, mau jadi dokter, jadi teknisi boleh," kata Jokowi.

"Persaingan sudah tidak bisa kita tolak. Tapi harus dihadapi, mau tidak mau harus siap menghadapi tantangan ini," ucapnya.

Jokowi mengatakan, setelah bertanya dengan salah satu pengasuh Ponpes API Tegalrejo, diketahui bahwa santri-santri di ponpes ini tidak hanya belajar mengaji akan tetapi juga dididik untuk menjadi wiraswasta handal.

Mereka dibekali ilmu-ilmu untuk menjadi seorang profesional.

"Ternyata santri di sini telah dipersiapkan untuk menjadi wiraswasta, entrepreuner handal, pedagang yang baik, petani profesional. Kalau jadi pejabat ya pejabat yang profesional," ucap Jokowi, yang disambut riuh tepuk tangan para santri.

"Saya lihat santri-santri ini punya optimisme kuat, tepuk tangan saja kenceng," kelakarnya.

Jokowi kembali menekankan bahwa tanpa persiapan yang baik, maka akan sulit untuk memenangkan persaingan.

"MEA baru 11 negara, mungkin 10 tahun lagi akan lebih banyak lagi," kata dia.

Ia pun berpesan, santri adalah aset negara oleh karena itu untuk memenangkan kompetisi maka para santri harus belajar, menambah ilmu, kerja keras, menambah pengalaman serta menggeluti profesi sesuai bidang dengan sungguh-sungguh.

"Kalau misalnya pedagang Singapura berdagang dari pagi sampai sore, maka santri berdagang dari pagi sampai tengah malah. Harus punya kelebihan. Kalau tidak, akan kalah," tutur Jokowi.

Kompas TV Presiden Meminta Harga Bahan Pokok Turun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com