JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemantauan perkembangan warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf terus dilakukan dari waktu ke waktu.
Luhut menyebutkan, operasi pembebasan sandera selalu menjadi operasi yang rumit. Oleh karena itu, semua pihak diminta bersabar.
"Penyanderaan ini tidak akan bisa penyelesaiannya segera. Tapi negosiasi dari pihak penyandera dengan perusahaan masih terus berjalan, dan kita pantau terus dengan cermat," kata Luhut dalam sesi coffee morning di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2016).
(Baca: Ali Fauzi: Kelompok Abu Sayyaf Biasa Tahan Sandera Lebih dari 6 Bulan)
Adapun saat ditanya mengenai kemungkinan tentara militer Indonesia diizinkan oleh Pemerintah Filipina untuk bergabung, Luhut enggan berandai-andai.
Namun, konstitusi Filipina menyebutkan bahwa tidak boleh ada militer asing yang melakukan aktivitas di daerah kedaulatan mereka.
"Kita tunggu saja perkembangannya. Yang bisa saya jamin, komunikasi itu masih jalan," kata dia.