SURABAYA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menjelaskan perihal setoran Rp 20 miliar yang harus dibayar jika ingin mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar.
Menurut Aburizal, setoran Rp 20 miliar adalah dana gotong royong. Dana tersebut nantinya akan kembali lagi ke partai dan dimanfaatkan partai.
"Itu dana gotong royong dan masih wacana, belum tentu juga jumlahnya sebanyak itu. Angkanya bisa berkurang jauh dari Rp 20 miliar," kata Aburizal usai membuka Musyawarah Daerah IX Partai Golkar Jawa Timur di Surabaya, Minggu (17/4/2016).
Dana tersebut, menurut Aburizal, akan digunakan untuk keperluan penyelenggaraan munaslub yang dihadiri lebih dari 2.000 kader partai berlambang beringin itu.
Keperluan itu antara lain uang makan, transportasi, penginapan, dan sebagainya.
"Yang pasti itu masih wacana dan belum ditetapkan," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, yang juga salah satu calon ketua umum, mempertanyakan soal setoran tersebut.
(Baca: Maju Caketum Golkar, Idrus Pertanyakan Alasan di Balik Setoran Rp 20 M)
"Di rapat steering committee, nanti saya akan tanyakan apa relevansi dana tersebut sehingga muncul Rp 20 miliar," kata dia.
Wacana penarikan setoran itu sebelumnya disampaikan Ketua Organizing Committee Munaslub Partai Golkar Zainudin Amali.
(Baca: Muncul Usulan Setoran hingga Rp 20 Miliar bagi Calon Ketum Golkar)
Gagasan itu muncul sebagai langkah untuk meminimalkan praktik jual beli suara di forum munaslub.