Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Keluarga Terduga Teroris Siyono, Muhammadiyah Bantah Ada Hubungan

Kompas.com - 01/04/2016, 17:21 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan bahwa upaya PP Muhammadiyah dalam mengadvokasi keluarga Siyono jangan diartikan sebagai bentuk dukungan terhadap tindakan terorisme.

Ia menjelaskan, selama ini Muhammadiyah bersikap keras dan mendesak diadakannya otopsi terhadap Siyono karena murni ingin mendampingi orang-orang yang minta bantuan ke Muhammadiyah dalam mencari keadilan.

Ia pun menampik kabar bahwa Muhammadiyah membela keluarga Siyono karena Siyono sendiri adalah bagian dari warga Muhammadiyah.

"Siyono dan keluarganya itu bukan kader Muhammadiyah. Kami tidak tahu apa pertimbangan Suratmi datang ke Muhammadiyah. Saat itu diterima langsung oleh pak Busyro. Dia menyatakan bersedia mendampingi dalam proses mencari keadilan," ujar Dahnil saat memberikan keterangan pers di Kantor Muhammadiyah, Jumat (1/4/2016).

(Baca: Busyro Muqoddas Duga Ada Keanehan di Balik Penolakan Otopsi Siyono oleh Warga)

Lebih lanjut, ia menjelaskan, Muhammadiyah memiliki kewajiban untuk membela mereka yang tertindas dan meminta bantuan. Lagipula, kata Dahnil, Siyono belum benar-benar terbukti apakah ia memang terkait dalam jaringan terorisme.

Ia pun menjelaskan bahwa Muhammadiyah akan terus mendampingi Suratmi dan keluarganya sampai penyebab kematian Siyono telah diketahui.

Upaya ini harus dilihat sebagai usaha Muhammadiyah dalam memberikan kepastian hukum kepada keluarga korban.

(Baca: Ini Alasan Densus 88 Tangkap Siyono...)

"Kami akan terus mendampingi keluarga Siyono meskipun mereka bukan warga Muhammadiyah," ungkap dia.

Sebelumnya, Muhammadiyah telah menyatakan akan tetap melakukan proses otopsi terhadap jenazah Siyono, meskipun mendapat penolakan dari beberapa pihak.

Selain itu, Muhammadiyah pun menyanggupi untuk menampung dan membiayai kehidupan keluarga siyono apabila mereka diusir keluar dari desanya.

Kompas TV Terduga Teroris Serang Petugas Densus 88
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com