Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Airlangga Pribadi Kusman
Dosen Universitas Airlangga

Pengajar Departemen Politik FISIP Universitas Airlangga  

Associate Director Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC)  

 

Sosialisme bagi Mereka yang Kaya dan Kapitalisme bagi Mereka yang Miskin

Kompas.com - 17/03/2016, 19:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnu Nugroho


Pada tanggal 24 September 2015 pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus memberikan orasi tentang peran historis setiap politisi di hadapan Gedung Konggres Amerika Serikat. Setiap politisi memiliki tanggung jawab sosial membawa negerinya melalui aktivitas politik untuk tumbuh sebagai sebuah bangsa.

Setiap politisi, menurut Paus memiliki panggilan sejarah untuk merawat dan mempertahankan kehormatan setiap warga negara, dan tidak kenal lelah untuk mengutamakan kebaikan bersama di atas kepentingan privat (Washington Post, 24 September 2015).

Pesan ini adalah pesan yang sifatnya universal. Tugas-tugas politisi yang diuraikan di atas tidak hanya relevan bagi para politisi dan anggota dewan di Amerika Serikat, namun juga sudah seharusnya menggugah kesadaran para politisi di Indonesia.

Mungkin banyak dari kita yang akan berkomentar datar. Namanya juga pesan dari pemimpin agama, pasti bernuansa moralistik dan idealistik. Namun demikian, apakah pesan seperti itu realistis, di tengah dunia yang berjalan secara pragmatis?

Ketimpangan Sosial

Pertanyaan seperti itu hendaknya direspons kembali dengan sebuah pertanyaan mendasar? Saat menyaksikan persoalan-persoalan sosial di sekitar kita, apakah tidak realistik mengedepankan seruan-seruan moral politik?

Mari kita renungkan sejenak beberapa bulan lalu saat saya melakukan wawancara dengan beberapa pelaku bisnis sektor UKM. Mereka menceritakan betapa sulitnya meminta kredit dari bank pemerintah.

Bandingkan dengan kenyataan yang akan kita saksikan ke depan ketika pemerintah akan memberikan pengampunan pajak (tax amnesty) kepada para pengemplang pajak yang melarikan uangnya keluar negeri.

Kenyataan seperti ini mengingatkan kita pada sindiran sarkastik dari ekonom Amerika Serikat Joseph Stiglitz ketika menyatakan perkembangan sistem ekonomi dunia bergerak pada dua orientasi yakni sosialisme bagi orang-orang terkaya dan kapitalisme penuh persaingan bagi mereka yang miskin!

Problem ketidakadilan sosial yang kita hadapi bukan hanya persoalan moral, namun juga harus kita pertimbangkan sisi pragmatisnya. Penelitian yang dilansir oleh Richard Wilkinson dan Kate Pickett (2010) dalam karyanya The Spirit Level: Why Equality is Better for Everyone menyebutkan, bangsa-bangsa yang memiliki tingkat kesetaraan sosial yang tinggi menghadapi persoalan penyakit-penyakit sosial dan mental yang lebih rendah demikian pula sebaliknya.

Artinya semakin timpang kondisi ekonomi kita semakin besar bangsa kita menghadapi persoalan sosial mulai dari penyakit mental, kriminalitas dan melemahnya kepercayaan sosial (trust).

Semakin dalam persoalan sosial yang kita hadapi, maka semakin besar pula hambatan kita untuk mendorong produktivitas ekonomi. Dengan demikian, semakin melemah produktivitas ekonomi maka semakin sulit kita menumbuhkan kue pendapatan ekonomi.

Pada akhirnya apa yang baik untuk kebaikan bersama adalah baik pula bagi kepentingan setiap orang, bukan saja mereka yang miskin namun juga bagi mereka yang kaya.

Mentalitas Medioker

Kembali pada realitas karakter dari para politisi, kita menyaksikan bahwa mayoritas politisi kita masih bermental medioker. Kita sulit menemukan politisi yang memiliki kesadaran bahwa semenjak mereka aktif di dunia politik, maka mereka sudah mendedikasikan diri mereka pada jalan pengabdian yang berorientasi pada sikap excellent (keutamaan).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com