Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasek: Dulu secara Politis Ibu Ani "The Real President", Nanti Bisa Jadi Presiden

Kompas.com - 15/03/2016, 17:27 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan politisi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika menilai, keputusan Demokrat mempersiapkan Ani Yudhoyono sebagai calon presiden 2019 sudah tepat.

Dia meyakini bahwa Ani mempunyai peluang untuk menjadi presiden karena pengalamannya selama sepuluh tahun mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono memimpin pemerintahan.

Pasek menilai, selama sepuluh tahun, Ani turut mempunyai andil besar dalam pemerintahan yang dipimpin SBY.

"Dulu kan boleh dikatakan secara politis Ibu Ani is the real president. Nanti akan bisa jadi presiden real. Maknailah secara politik," kata Pasek saat dihubungi, Selasa (15/3/2016).

KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Mantan politisi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika, saat ditemui di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Pasek yang dipecat dari Demokrat karena menjadi loyalis Anas Urbaningrum ini meyakini bahwa SBY sudah mempunyai perhitungan yang matang terkait keputusan untuk mencalonkan Ani. (Baca: Ruhut: Konvensi Capres Mahal dan Tidak Ada Hasilnya)

Ani dipersiapkan dari jauh-jauh hari sehingga siap berhadapan dengan petahana, Joko Widodo.

"Akan menjadi pesaing berat Pak Jokowi nanti, kalau Pak Jokowi tidak hati-hati. Kita akan disuguhi kompetisi yang seru," ujar anggota DPD dari Bali itu.

Pasek mengatakan, upaya untuk mengusung Ani ini terlihat dari langkah SBY yang belakangan mulai aktif mengkritik pemerintahan Jokowi. SBY belakangan banyak bicara mengenai revisi UU KPK hingga persoalan PSSI. (Baca: Nurhayati: Ibu Ani Bisa Lebih Hebat dari Hillary Clinton)

"Sebenarnya itu sudah pelan-pelan Demokrat mengambil posisi oposisi, tapi oposisi yang tersirat. Artinya, tidak perlu diformalkan. Kritik muncul terus kan biar kelihatan kuat," tutur Pasek.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul sebelumnya mengakui bahwa pihaknya mempersiapkan Ani menjadi capres pada Pilpres 2019.

Sebab, sudah ada masukan dari masyarakat agar Demokrat mengusung Ani. (Baca: Demokrat Mulai Persiapkan Ani Yudhoyono Jadi Capres 2019)

Nama Ani sempat masuk bursa calon presiden 2014. Namun, SBY ketika itu menegaskan bahwa istrinya tidak akan maju dalam Pilpres 2014. (Baca: SBY-Ibu Ani Tak Akan Ikut Pilpres 2014)

Hal yang sama disampaikan Ani dalam buku biografinya. Ani mengaku pernah ditanya seorang siswa yang berkunjung ke Istana Negara.

"Ibu Ani, apakah ibu nanti akan menggantikan SBY jadi presiden? Seperti Hillary Clinton?" tanya siswa tersebut.

Dalam bukunya, Ibu Ani mengatakan, "Aku tersentak mendengar pertanyaan itu. Jauh di luar bayanganku. Bagiku, mendampingi SBY hingga bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik adalah tujuanku dan bila tercapai itu sudah cukup melegakan. Jika SBY sudah tidak jadi presiden, maka kedudukan paling terhormatku adalah tetap menjadi nyonya SBY, bukan menjadi presiden."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com