Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Keterbatasan Dana di Belakang Momentum Siaga Tsunami

Kompas.com - 04/03/2016, 07:40 WIB
Indra Akuntono

Penulis

Keterbatasan Indonesia akan buoy tsunami makin diperparah oleh oknum yang sengaja melakukan perusakan. Buoy pernah diletakkan di Laut Banda pada April 2009, tapi lima bulan kemudian buoy itu ditemukan hanyut dalam keadaan rusak di arah utara Sulawesi.

"Kondisi ini menyulitkan untuk memastikan apakah tsunami terjadi atau tidak," ungkap Sutopo.

Saat ini, masih terdapat lima buoy di lautan Indonesia. Buoy milik Thailad di laut Andaman, buoy India ada di Aceh, di Selatan Sumba terdapat dua buoy Australia, dan satu buoy lagi milik Amerika Serikat.

Kewaspadaan warga

BNPB mengimbau masyarakat mewaspadai bencana alam gempa bumi yang memicu tsunami. Banyak daerah di Indonesia yang berpotensi terpapar tsunami. Sutopo mencontohkan terjadinya gempa hebat berkekuatan 7,8 SR di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (2/3/2016) malam.

Dalam catatan BNPB, Mentawai masih tersandera energi gempa bumi yang besar, tetapi tidak diketahui waktu serta lokasi pasti potensi gempa tersebut.

Sutopo menuturkan, terdapat sedikitnya 386 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk 157 juta jiwa yang berpotensi terpapar gempa bumi. Dari jumlah tersebut, 3,8 juta jiwa rawan terpapar bencana tsunami.

Selanjutnya, terdapat 27,2 juta jiwa masyarakat yang rentan menjadi korban gempa bumi. Masyarakat kategori rentan di antaranya adalah lansia, ibu hamil, bayi/balita, dan penyandang disabilitas.

Dari kelompok masyarakat rentan ini, 700 ribu jiwa di antaranya dianggap rawan terpapar tsunami. Sutopo menegaskan, informasi ini diberikan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap tsunami.

Masyarakat disarankan menyelamatkan diri ke dataran/tempat tinggi saat tsunami terjadi. Ketika di lautan, kecepatan tsunami dapat mencapai 800 km/jam. Kecepatan itu akan melambat saat gelombang mendekati pantai atau daratan. Setelah kecepatan melambat, gelombang tsunami akan semakin tinggi.

"Cepat sekali, seperti pesawat jet," tuturnya.

Potensi tsunami muncul saat lokasi gempa berada di Investigator Fracture Zone (IFZ). Lokasi itu merupakan daerah pergeseran lempeng bumi. Gempa bumi besar selalu disusul dengan terjadinya gempa berskala kecil. Gempa susulan itu terjadi karena lempengan sedang mencari kestabilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com