Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW Nilai Deponir Kasus Samad dan Bambang Widjojanto Terbilang Lambat

Kompas.com - 03/03/2016, 22:20 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Indonesian Corruption Watch, Adnan Topan Husodo, mengapresiasi langkah Jaksa Agung Muhammad Prasetyo yang mengesampingkan perkara dua mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

Meski demikian, Adnan menilai masyarakat harus menunggu keluarnya keputusan tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Akibatnya, ada harga yang harus dibayar. Abraham Samad dan Bambang Widjojanto harus kehilangan posisinya sebagai pimpinan KPK.

Presiden pun harus meminta berkali-kali agar kasus yang menimpa mantan pimpinan KPK dihentikan.

"Keputusan deponir ini termasuk cukup lama jika dibandingkan kasus Bibit dan Chandra. Kita semua harus menunggu satu tahun," kata Adnan saat dihubungi Kamis (3/3/2016).

Ia menduga ada semacam pertimbangan tertentu terkait dinamika politik yang menyebabkan keputusan deponir baru dikeluarkan hari ini.

Adanya pertarungan antara kubu yang setuju penghentian kasus dengan kubu yang tidak setuju di pemerintahan memengaruhi lambatnya proses di Kejaksaan Agung.

"Langkah Jaksa Agung ini seakan penuh kehati-hatian," ujarnya.

Adnan berharap, setelah kasus Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, tidak ada lagi kasus kriminalisasi yang menimpa pimpinan KPK.

Ia juga meminta Presiden lebih tegas jika ada kasus kriminalisasi serupa terjadi. Keputusan mendeponir kasus Abraham dan Bambang menunjukkan Presiden mendengarkan masyarakat dan bisa mengambil keputusan yang tepat.

"Presiden harus berani membersihkan sistem penegakan hukum dari kepentingan-kepentingan non-hukum," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com