Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Polda yang Paling Banyak Tunggak Kasus Versi ICW

Kompas.com - 24/02/2016, 21:03 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan pemantauan terhadap kinerja aparat penegak hukum dalam menangani kasus korupsi. Salah satunya adalah kinerja Kepolisian.

Dari periode 2010 hingga 2015, ICW menemukan bahwa Polda Jawa Timur menjadi polda yang paling banyak menunggak kasus korupsi, yaitu sejumlah 11 kasus dengan nilai kerugian Rp 5,8 miliar.

"11 kasus dari 31 kasus (korupsi) yang ditangani Polda Jawa Timur tidak jelas perkembangannya," kata Staf Divisi Investigasi ICW, Wana Alamsyah di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Rabu (24/2/2016).

Di urutan kedua adalah Polda Aceh dengan tunggakan 10 kasus dari total 31 kasus. Sedangkan nilai kerugian negara yang berpotensi diselamatkan sejumlah Rp 33,8 miliar.

Sementara untuk tiga polda lainnya adalah Polda Sulawesi Selatan (9 kasus), Polda Jawa Barat (7 kasus) dan Polda Papua (7 kasus).

Koordinator Divisi Investigasi Indonesian Corruption Watch (ICW) Febri Hendri menduga ada beberapa faktor yang menyebabkan aparat penegak hukum menunggak sejumlah kasus.

Di antaranya, berkaitan dengan penghitungan kerugian negara oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan juga kekurangan anggaran.

Selain itu, kemampuan penyidik yang masih minim juga dianggap sebagai salah satu alasan di balik banyaknya kasus korupsi yang mangkrak.

"Kami menduga salah satunya juga berkaitan dengan kemampuan penyidik dalam mengumpulkan alat bukti," ucap Febri.

Sementara itu, Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, Kombes Pol Erwanto Kurniadi membenarkan hal tersebut.

Menurut dia, dari segi jumlah penyidik hingga saat ini sudah cukup. Namun, secara pengetahuan dan keterampilan belum terdistribusi secara merata.

"Rata-rata banyak yang diambil dari penyidik-penyidik tindak pidana umum kemudian mendapat pekerjaan menangani tindak pidana khusus," ucap Erwanto.

Meski begitu, Erwanto menambahkan, setiap tahunnya rutin diselenggarakan pelatihan atau training bagi setiap penyidik.

Tak hanya pelatihan di internal Polri namun juga bekerjasama dengan penegak hukum lainnya.

"Bersama KPK dan Kejaksaan juga ada pelatihan untuk meningkatkan kemampuan (penyidik)," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Nasional
KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

Nasional
Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

Nasional
KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Capai Rp 125 Miliar

KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Capai Rp 125 Miliar

Nasional
Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com