Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yorrys Akui Larang Pelantikan Organisasi Sayap Kosgoro

Kompas.com - 16/02/2016, 18:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar hasil Munas Riau, Yorrys Raweyai, menegaskan, kantor DPP Partai Golkar harus steril dari kegiatan apa pun menjelang penyelenggaraan musyawarah nasional.

Ia mengakui beberapa waktu lalu sempat melarang kegiatan Pengurus Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 yang akan diselenggarakan di DPP.

Kosgoro 1957 sebelumnya berencana melantik empat ketua umum organisasi sayap ormas tersebut. Keempat organisasi itu ialah Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957, Himpunan Mahasiswa Kosgoro 1957, Barisan Muda Kosgoro 1957, dan Gerakan Persatuan Perempuan Kosgoro 1957.

(Baca: Agung Laksono: Ada Cara-cara Preman Ingin Gagalkan Pelantikan Pimpinan Organisasi Sayap Kosgoro)

"Bukan saya tolak, tetapi memang harus steril. Mahyudin juga waktu itu buat apa itu saya tidak perbolehkan," kata Yorrys di Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Menurut Yorrys, instruksi itu sudah diberikan kepada pengurus kantor DPP Partai Golkar, jauh sebelum Kosgoro hendak menyelenggarakan kegiatan.

Ia khawatir, kegiatan yang diselenggarakan Kosgoro akan mengganggu rencana penyelenggaraan munas yang bertujuan untuk merekonsiliasi konflik internal Golkar.

"Jauh hari Aziz Syamsuddin juga datang ke saya untuk meminta DPP dipakai untuk pelantikan. Tetapi, saya tegaskan DPP harus steril, apalagi Kosgoro lagi bermasalah," ujarnya.

(Baca: Kantor DPP Golkar Dikunci, Pelantikan Pengurus Kosgoro Batal)

Untuk diketahui, Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 Agung Laksono sebelumnya melaporkan Aziz Syamsuddin ke Bareskrim Polri. Hal itu menyusul langkah Aziz yang menyelenggarakan Musyawarah Besar Luar Biasa Kosgoro 1957 di Bali beberapa waktu lalu.

Dalam penyelenggaraan mubeslub yang diikuti 29 pengurus daerah kolektif (PDK) Kosgoro 1957 itu, Aziz terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com