Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soekarno Jadi Comblang untuk Akhiri Masa Lajang Hatta

Kompas.com - 14/02/2016, 19:43 WIB
Bayu Galih

Penulis

KOMPAS.com - Jumat, 17 Agustus 1945, menjadi hari yang istimewa untuk Mohammad Hatta. Pagi itu, Hatta didaulat mendampingi Soekarno untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Indonesia merdeka. Kata itu memiliki makna mendalam bagi Hatta. Pria yang saat itu berusia 43 tahun tersebut memang telah menghabiskan lebih dari separuh usianya untuk berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

Bahkan, Hatta bersumpah tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka. Karena itu, sejak 17 Agustus itu, sumpah Hatta pun dinyatakan berakhir.      

Soekarno jadi comblang

Sebagai dwitunggal kemerdekaan Indonesia, Soekarno memahami Hatta, termasuk sumpahnya untuk tidak menikah sebelum Indonesia merdeka.

Karena itu, ketika kemerdekaan telah digapai, Soekarno pun mencari pasangan yang ideal untuk Hatta. Soekarno tidak ingin sahabatnya itu menjalani hidupnya sendirian.

Mengutip Hatta, Hikayat Cinta dan Kemerdekaan (2010),  Soekarno lalu menemui sahabatnya, Abdul Rachim dan Annie Rachim. Soekarno bermaksud meminang putri mereka, Rahmi Rachim, untuk Hatta.

Saat itu, pasangan Rachim tampak ragu, mengingat perbedaan usia yang jauh. Hatta berusia 43 tahun, sedangkan Rahmi 19 tahun. Namun, Rahmi diberi kesempatan memilih.

Kepada Rahmi, Soekarno meninggalkan pesan:

"Aku mengenal Hatta sebagai sahabat dan seorang pemimpin yang baik. Ia benar-benar orang yang sangat baik. Engkau tidak akan menyesalinya," tutur Soekarno.

Setelah diberi waktu untuk berpikir, Rahmi pun setuju untuk menikahi Hatta. Sosok Hatta yang memegang teguh prinsip memikat hati gadis yang akrab disapa Yuke itu.

"Ia sangat mencintai Indonesia sehingga berjanji tak hendak beristri sebelum Indonesia merdeka. Itulah janjinya dan ia memenuhinya," tutur Rahmi.

Tidak tiba-tiba

Upaya mencomblangi Hatta dengan Rahmi tentu tidak tiba-tiba. Hatta pernah bertemu Rahmi dua tahun sebelumnya.

Ketika itu dia melihat Rahmi dalam sebuah jamuan makan malam di rumah Sartono, yang juga tokoh pergerakan, di Jatinegara, Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com