Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi yang DItembak Mati Anak Buah Santoso Dapat Kenaikan Pangkat

Kompas.com - 11/02/2016, 09:06 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menganugerahkan kenaikan pangkat kepada Brigadir Wahyudi Syahputra, personel Brimob di Poso yang tewas ditembak mati oleh anak buah Santoso.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (9/2/2016) lalu.

"Kepada anggota kami yang gugur, Kapolri telah menaikkan pangkatnya, Brigadir menjadi Brigadir Kepala," uar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Agus Rianto di kantornya, Kamis (11/2/2016).

Jenazah Wahyudi, lanjut Agus, rencananya dibawa ke kampung halamannya di Medan, Sumatera Utara.

Proses pemakaman akan dilakukan dengan upacara khusus dari kepolisian.

Agus menambahkan, Wahyudi meninggalkan seorang istri dan seorang putra yang masih kecil.

"Mari kita bersama-sama berdoa agar arwah dia diterima di sisi Tuhan. Kepada keluarga yang ditinggalkan pun diberi ketabahan. Ini kabar duka yang sangat melukai hati semua, terutama Polri," ujar Agus.

Santoso belum tertangkap

Tewasnya Wahyudin kembali menyadarkan publik dan Polri khususnya bahwa kelompok Santoso di wilayah Poso masih eksis, aktif, dan berbahaya.

Padahal, Polri dan TNI sudah dua kali menggelar rangkaian operasi, yaitu Camar Maleo dan Tinombala, demi menemukan Santoso dan jejaringnya.

Agus mengatakan, Polri menyadari bahwa hal it menjadi pertanyaan publik.

"Masyarakat pasti penasaran, kok mengejar satu orang, sekian minggu, sekian bulan dan dengan ribuan pasukan, kenapa belum-belum juga ditemukan," ujar Agus.

"Pencarian, pengejaran di wilayah Sulteng, di Poso terutama, tidak jauh berbeda dengan di Papua. Ada hutan belantara dan pegunungan," lanjut dia.

Kondisi medan menjadi alasan kenapa aparat sulit menembus jarak dengan Santoso. Polri berharap peran serta masyarakat lokal untuk turut mencari dan mengejar Santoso agar hasilnya optimal. 

Kronologi

Diberitakan, terjadi baku tembak antara personel Brimob Sanginora, Poso, dengan para terduga teroris terjadi pada Selasa siang.

Awalnya, personel Brimob tengah melakukan razia kendaraan bermotor di jalan raya antara Nepu dengan Poso sekitar pukul 10.25 WITA.

Kemudian, mobil Kijang pick up hitam dengan nomor polisi DD8547QP melintas dari arah Napu ke Poso.

Saat mobil mendekati pos pemeriksaan, beberapa Brimob mendekati mobil untuk sweeping. Tiba-tiba, seorang pelaku yang duduk di samping sopir menodongkan senjata api laras pendek kepada salah seorang personel Brimob yang mendekat, yakni bernama Brigadir Wahyudi Syaputra.

Pelaku melepaskan satu tembakan mengenai dagunya hingga Wahyudi meninggal dunia.

Melihat peristiwa itu, personel Brimob yang lain sontak memberondong tembakan ke arah mobil tersebut. Baku tembak pun tidak dapat terhindarkan.

Dua orang pelaku tewas akibat baku tembak itu, sementara tiga lainnya melarikan diri dengan meninggalkan mobil.

Di dalam mobil yang ditinggalkan pelaku, polisi menemukan sepucuk senjata api jenis revolver dan beberapa karung beras dan bahan makanan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Nasional
Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Nasional
Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu 'Track Record' Pemberantasan Korupsinya

Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu "Track Record" Pemberantasan Korupsinya

Nasional
Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Nasional
Blok Rokan Jadi Penghasil Migas Terbesar Se-Indonesia, Jokowi Berikan Apresiasi

Blok Rokan Jadi Penghasil Migas Terbesar Se-Indonesia, Jokowi Berikan Apresiasi

Nasional
Tiru India, Pemerintah Siapkan PP Mudahkan Diaspora Balik ke Indonesia

Tiru India, Pemerintah Siapkan PP Mudahkan Diaspora Balik ke Indonesia

Nasional
Menpan-RB Dorong Kantor Perwakilan RI Terapkan Pelayanan Publik Terintegrasi

Menpan-RB Dorong Kantor Perwakilan RI Terapkan Pelayanan Publik Terintegrasi

Nasional
Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah Dinilai Beri Karpet Merah Dinasti Jokowi

Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah Dinilai Beri Karpet Merah Dinasti Jokowi

Nasional
Kunjungi Kantor Pusat DEC di China, Puan Tekankan Pentingnya Peningkatan Kerja Sama Antarnegara 

Kunjungi Kantor Pusat DEC di China, Puan Tekankan Pentingnya Peningkatan Kerja Sama Antarnegara 

Nasional
Isnaq Rozaq, Peternak Termuda DD Farm Jateng yang Tekun Gapai Mimpi Jadi Musisi

Isnaq Rozaq, Peternak Termuda DD Farm Jateng yang Tekun Gapai Mimpi Jadi Musisi

Nasional
Prabowo Bertemu PM Baru Singapura, Janji Lanjutkan Kerja Sama Bilateral

Prabowo Bertemu PM Baru Singapura, Janji Lanjutkan Kerja Sama Bilateral

Nasional
PDI-P Pertimbangkan Usung Anies di Jakarta jika Diusulkan Akar Rumput

PDI-P Pertimbangkan Usung Anies di Jakarta jika Diusulkan Akar Rumput

Nasional
Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Nasional
Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Nasional
PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com