Direktur Eksekutif di Polcomm Institute Heri Budianto mengatakan, dari masing-masing kubu yang pernah berseteru, terdapat sejumlah nama potensial yang bisa diusung jadi ketua umum Partai Golkar menggantikan Aburizal Bakrie.
"Tokoh-tokoh muda di kedua kubu seperti Ade Komarudin, Priyo Budi Santoso, Fadel Muhammad, Azis Syamsuddin, dan Agus Gumiwang. Muda dan diterima oleh semua kelompok adalah syarat ketum Golkar ke depan," ujar Heri saat dihubungi, Sabtu (30/1/2016).
Heri mengatakan, perpecahan di tubuh Golkar cukup memakan energi yang besar. Oleh karena itu, Golkar memerlukan sosok yang bisa diterima oleh masing-masing kubu yang berseberangan. Terlebih lagi Golkar telah menentukan sikap merapat ke pemerintahan.
"Kita tahu bahwa terlepas dari kondisi Golkar pasca-Rapimnas sekarang bahwa Golkar memiliki sikap politik mendukung pemerintah," kata Heri.
Heri mengatakan, sosok pemimpin tersebut diharapkan menjadi perekat Partai Golkar karena tantangan politik kontemporer semakin dinamis. Perlu adanya jiwa muda yang cekatan untuk membangun komunikasi di internal maupun relasi keluar.
"Golkar tidak kekurangan stok orang muda yang mampu tampil. Selama ini, hanya tidak begitu diberi ruang untuk memimpin partai," kata Heri.
Namun, tidak cukup hanya kerja keras pimpinan partai untuk menyatukan friksi di tubuh Partai Golkar. Menurut Heri, semestinya muncul kesadaran pada masing-masing kader untuk mau menyelamatkan Golkar.
Jika konflik ini terus berlarut, maka akan berdampak pada pandangan masyarakat terhadap Golkar.
"Jika masih ada ego kelompok maka kekuatan penuh seperti Golkar masa lalu sulit terwujud," kata Heri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.