Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadikah DPR Lantik Pengganti Setya Novanto pada Hari Ini?

Kompas.com - 11/01/2016, 08:18 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — DPR RI berencana menjadwalkan pelantikan ketua DPR pengganti Setya Novanto pada rapat paripurna pembukaan masa sidang pada hari ini, Senin (11/1/2016).

Namun, belum jelas apakah DPR akan melantik Ade Komarudin yang diusulkan Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie atau Agus Gumiwang Kartasasmita yang diusulkan Agung Laksono.

Belum ada kejelasan juga apakah di tengah dualisme Golkar ini, pelantikan akan tetap dilaksanakan.

Pimpinan DPR baru akan mengadakan rapat pimpinan untuk membicarakan dua calon pengganti Novanto tersebut pada Senin pagi, sebelum rapat paripurna.

"Rencananya, rapim hari Senin sebelum paripurna. Paripurna pukul 10.00 WIB, rencananya rapim pukul 08.30 WIB," kata Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Sebelumnya, DPP Golkar hasil Munas Bali di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie sudah terlebih dulu mengusulkan Ade Komarudin sebagai ketua DPR.

Pimpinan DPR sudah memproses pencalonan Ade itu dan membacakannya dalam rapat paripurna sebelum penutupan masa sidang.

Disepakati, Ade akan dilantik dalam rapat paripurna pada 11 Januari 2016. Adapun Novanto, yang terseret kasus dugaan pencatutan nama Presiden-Wapres, ditunjuk menjadi Ketua Fraksi Golkar di DPR menggantikan Ade.

"Di tengah reses ada surat masuk dari Pak Agus Gumiwang, tentunya harus kita bicarakan di dalam rapim dengan kesekjenan dan seluruhnya sehingga bisa ditentukan agenda paripurnanya seperti apa," ujar politisi Partai Demokrat ini.

PDI-P minta ditunda

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto meminta agar pelantikan ketua DPR ditunda sampai Golkar menyelesaikan masalah legalitasnya.

Terlebih lagi, pada hari ini, PDI-P masih menyelenggarakan rapat kerja nasional di JIexpo Kemayoran, Jakarta.

Hasto menegaskan, semua anggota Fraksi PDI-P tak akan hadir jika pelantikan tetap dilakukan.

"Pada tanggal tersebut, seluruh Fraksi PDI-P menjadi peserta aktif di dalam Rakernas I," kata Hasto di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Hasto mengaku sudah meminta Fraksi PDI-P untuk mengirimkan surat kepada pimpinan DPR agar pelantikan tersebut bisa ditunda.

Selama penundaan ini, Hasto meminta Golkar untuk menyelesaikan terlebih dahulu konflik internalnya.

"Agenda penting dan strategis seperti itu, seharusnya dapat dilakukan setelah ketentuan legalitas dan tatib DPR RI terpenuhi," ucap Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com