Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RJ Lino: Pengadaan QCC, "Decision" Paling Membanggakan dalam Hidup Saya

Kompas.com - 07/01/2016, 14:06 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

KOMPAS.com - Bagi RJ Lino, pengadaan Quay Container Crane (QCC) adalah keputusan yang paling membanggakan dalam hidupnya.

Namun, dari pengadaan itulah, mantan Direktur Utama Pelindo II terjerat kasus korupsi yang diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Pengadaan Quay Container Crane (QCC) adalah decision paling membanggakan dalam hidup saya," kata Lino ketika berbincang santai dengan Kompas.com di salah satu restoran di Fairmont Hotel, Senayan, Jakarta, Rabu (6/1/2016) kemarin.

Oleh penyidik KPK, Lino ditetapkan sebagai tersangka.

Penyidik menganggap, melalui pengadaan tiga QCC untuk di Pelabuhan Pontianak, Panjang dan Palembang, Lino telah melawan hukum dan menyalahgunakan wewenang untuk memperkaya dirinya dan korporasi melalui pengadaan tiga unit QCC.

Ia pun dijerat Pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 KUHP.

Lino pun blak-blakan menceritakan kronologi kasusnya itu. Berikut kutipan wawancara yang dilakukan Kompas.com:

Mengapa Bapak menyebut pengadaan tiga unit QCC ini menjadi keputusan yang paling membanggakan dalam hidup Bapak?

Kalian bisa melihat dampaknya. Di Pontianak itu, 2010, macet. Kalau lihat berita saat itu, ada 9.000 kontainer menumpuk di Pontianak. Tapi begitu ada QCC, semuanya lancar. Kalau dulu 2010, angkut (kontainer) dari Jakarta ke Pontianak itu Rp 6,5 juta per satu kontaianer.

Sekarang sudah ada QCC cuma Rp 2,5 juta saja. Jadi uang masyarakat 'saving' Rp 4 juta. Coba bayangkan kalau 220.000 kontainer, hampir 'saving' Rp 900 milyar. Sebelum pakai QCC, 21 kontainer per jam. Tapi begitu datang QCC, bisa ambil 48 kontainer.

Itu karena dia bisa ambil dua sekaligus kan. Jadi bongkar muat lebih cepat. Semula yang antre, enggak antre lagi. Maka dari itu saya bilang itu membanggakan sekali untuk saya.

Mengapa Pelindo saat itu tiba-tiba menunjuk Wuxi Huadong Heavy Machinery (HDHM) sebagai pabrikan pengadaan quay container crane?

Saya cerita kenapa dua pemain besar itu saya undang setelah sempat ada dari Korea juga. Dua itu, HDHM dan CTMC adalah dua pemain besar di China. Waktu saya ke China, ada enggineer kita yang bantu saya. Coba dicari di China seperti apa yang kita mau. Dari short list muncullah dua nama. HDHM dan CTMT. Akhirnya kami milih HDHM.

Bagaimana dengan pengadaan itu sendiri? Apakah bapak melihat ada kesalahan prosedur hukum?

Pengadaan ini adalah yang kesepuluh. Sebelumnya gagal lelang terus. Tiga kali lelang tahun 2007, gagal. Tiga kali lelang 2008, gagal. Tiga kali lelang lagi tahun 2009, gagal juga.

Kenapa gagal? Karena di peraturan kita, disyaratkan harus ada agen dalam negeri. Sementara saya enggak mau. Karena tau sendiri kan kalau pakai agen dalam negeri, nanti dibilang Pak Lino nitip sekianlah, sehingga saya ubah aturannya, enggak usah pakai agen dalam negeri, langsung ke pabrik saja.

Waktu 2010 itu kami ubah aturan penunjukan langsung. Pada akhirnya lelang dibatalkan kemudian kami proses penunjukan langsung untuk beli twin lift. Speknya berubah, dari yang sebelumnya itu kapasitas 50 ton, tapi yang kita beli akhirnya 61 ton.

Sebenarnya, apa syarat penunjukan langsung di perusahaan waktu itu?

Pertama, dua kali gagal lelang. Sementara ini sudah sepuluh kali lelang. Artinya syarat pertama terpenuhi. Kedua, penunjukan langsung bisa dilakukan untuk bisnis kritis.

Pelabuhan itu kalau tidak ada crane ya tidak bisa jalan. Jadi itu yang dimaksud bisnis kritis. Karena itu dulu sudah macet total. Syarat penunjukan langsung itu diperkuat dengan payung hukum Peraturan Kementerian BUMN Nomor 5 Tahun 2008 tentang Critical Asset.

Kondisi itu juga enggak ditanya sama menteri pula. Nah, kalau begitu yang merugikan negara siapa? Ya yang membiarkan itu kan? Saya malah bantuin masyarakat.

Ketika memulai proses pengadaan, apakah Pelindo melakukan supervisi langsung?

Kami waktu itu menggunakan konsultan terkenal di dunia dari Prancis. Waktu merakit di China, mereka yang sudah kami bayar mahal ini yang cek. Demikian juga mereka mensupervisi pada saat pelaksanaan.

Waktu datang, dia yang cek loading barang dan sebagainya. QCC ini ibarat orang, jantung, paru-paru dan di dalamnya itu made in Germany semua. Hanya struktur luarnya saja yang dari China, mesin itu semua dari Germany.

Apakah Bapak merasa penunjukan langsung itu adalah terobosan kebijakan?

Terobosan iya. Tapi enggak ada aturan yang kami langgar.


Lantas, apa pandangan Bapak soal tuduhan korupsi yang disebut KPK? Kenapa dipersoalkan KPK?

Itu sudah sepuluh kali lelang gagal terus, mau buat apa lagi coba? Soal harga juga, satu bulan kemudian kami beli lagi di Belawan. Harganya 60 sampai 70 persen lebih murah dari harga di Belawan.

Satu setengah tahun kemudian kami lelang seperti biasa lagi. Karena sudah bisa nafas dong. Oke kita lelang biasa lagi. Speknya sama, barangnya sama harganya Rp 9 milyar lebih mahal dari yang penunjukan langsung.

Sudah bisa nafas itu maksudnya karena sudah ada QCC ya, jadi sudah tidak menumpuk lagi dan sudah bisa kerja.

situs Wuxi Huang Dong Heavy Machinary (HDHM) Ilustrasi crane yang dikirim HDHM ke Indonesia.
Bagaimana dengan laporan BPK yang menyebut bahwa ada ketidakcermamatan dalam pengadaan mobile crane? B

PK memang sudah audit tanggal 5 Februari 2015. Tapi hasilnya tidak ada kerugian negara. BPK hanya merekomendasikan agar kami memberi sanksi kepada kepada Biro Pengadaan dan Divisi Peralatan selaku tim teknis yang tidak cermat dalam melakukan tugasnya.

Tapi itu BPK yang melihat. Menurut saya sih itu sudah clear. Rekomendasinya pun sudah kami jalankan, sudah clear.

Apakah Bapak melihat ada unsur politis di dalam pentersangkaan Bapak oleh KPK?

Kalian bikin kesimpulan sendirilah. Saya hanya bicara fakta di pelabuhan saja. Ya memang aneh sih. Ditetapkannya pas menit-menit terakhir orang-orang itu diganti. Tapi ya begitu kenyataannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com