Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Harga Sembako dan Korupsi Tantangan Terbesar Pemerintah Jokowi-JK pada 2016

Kompas.com - 24/12/2015, 15:03 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Founding Father House (FFH) merilis hasil survei Persepsi dan Harapan Publik terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di 2016.

Peneliti Senior FFH, Dian Permata menjelaskan, sejumlah 41,9 persen publik melihat kondisi ekonomi di Indonesia tidak baik. Adapun publik yang menilai baik sejumlah 22,7 persen dan yang menilai sangat tidak baik sejumlah 12, 9 persen.

Dalam surveinya, publik juga diajukan sejumlah pertanyaan yang jawabannya mengerucut pada desakan publik agar pemerintah segera menyelesaikan masalah harga sembako yang mahal dan masalah korupsi.

"Dengan kuesioner terbuka kita bertanya, masalah apakah yang paling mendesak untuk ditangani pemerintah? Tidak kita tawarkan jawabannya. Paling banyak menjawab harga sembako mahal," tutur Dian dalam acara diskusi di Senayan, Jakarta, Kamis (24/12/2015).

Dian memaparkan, sebanyak 22,5 persen publik menjawab harga sembako mahal. Sedangkan masalah kedua paling mendesak menurut publik adalah korupsi, yaitu 7,4 persen.

Sementara itu, masalah lainnya yang dinilai mendesak oleh publik secara berturut-turut adalah masalah lapangan pekerjaan (12,1 persen), kemiskinan (10,7 persen) dan pengangguran (9,3 persen).

"Kami juga bertanya, apa yang terlintas di benak mengenai situasi ekonomi saat ini? Harga sembako mahal masih di urutan pertama, 27, 1 persen," kata Dian.

Adapaun di posisi kedua masih ditempati Korupsi (17,5 persen), diikuti oleh Tarif Dasar Listrik (TDL) naik (15,5 persen) dan pengangguran (11 persen).

Sementara itu, survei dengan pertanyaan lainnya juga menunjukkan bahwa pada 2016, sebanyak 16,4 persen publik berharap Jokowi-JK harus bertindak cepat dan tegas dalam bersikap serta mengambil kebijakan.

"Itulah potret persepsi publik terhadap sejumlah harapan kepada pemerintah Jokowi-JK pada 2016 yanh terekam dalam hasil riset akhir tahun FFH," tutur Dian.

Adapun, survei dilakukan pada 31 November-22 Desember 2015. Sampel diperoleh melalui teknik systematic random sampling. Jumlah responden 813 orang yang sudah memiliki hak pilih. Sementara tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com