Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Kurang Dana, KPU Papua Yakin Pilkada Tepat Waktu

Kompas.com - 07/12/2015, 06:51 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua optimistis bisa menggelar Pilkada Serentak di 11 kabupaten pada 9 Desember mendatang.

Hal tersebut disampaikan Ketua KPU Papua, Adam Arisoy dalam pertemuan dengan perwakilan Komisi II DPR RI yang dihadiri jajaran Polda Papua di Kantor KPU Papua, Minggu (6/12/2015).

Menurut Arisoy, walau di beberapa kabupaten masih mengalami kekurangan dana yang cukup besar, namun ia yakin logistik pemilu sudah berada di distrik (kecamatan), 7 Desember mendatang.

"Untuk keamanan kami sepakat pada 7 Desember, logistik baru didistribusikan ke kampung-kampung," ucap Adam Arisoy.

Arisoy mengatakan, untuk Kabupaten Yahukimo yang selalu terkendala distribusi logistik, dari total 51 distrik, tersisa 15 distrik yang belum terdistribusi.

"Diharap Senin (7/12/2015) sudah selesai. Semoga cuaca mendukung," ujarnya.

Mengenai kekurangan dana, menurut Arisoy, total biaya penyelenggaraan pilkada di 11 kabupaten di Papua sebesar Rp 346 miliar.

Adapun kekurangan masih ada sebesar Rp 54 miliar.

Kekurangan terbesar ada di Kabupaten Yahukimo, yakni sebesar Rp 26 miliar. Selanjutnya, Kabupaten Pegunungan Bintang sebesar Rp 10 miliar. 

Selain itu, ada beberapa kabupaten lainnya senilai Rp 5 miliar.

Menurut Arisoy, kendala pendanaan di Papua terjadi karena sejak awal hanya 4 kabupaten yang mengalokasikan dana pilkada di APBD.

Sementara kabupaten lainnya yang mengacu kepada undang-undang untuk pelaksanaan Pilkada Serentak masih menunggu perubahan anggaran.

"Kami berharap secepatnya ada solusi. Agar kami dapat segera membayar honor PPD dan PPS," tutur Arisoy.

"Selain itu kita juga bisa segera melunasi biaya pendistribusian logistik kepada pihak ke-3," kata dia.

Ketua perwakilan Komisi II DPR RI, Komarudin Watubun memberikan apresiasi kepada KPU dan Polda Papua yang dianggap berkoordinasi dengan baik.

Dengan demikian, persiapan pelaksanaan pilkada serentak berjalan baik.

Menurut politisi PDI Perjuangan asal Papua itu, Komisi II DPR RI mengadakan pertemuan dengan penyelenggara pemilu di Papua untuk memastikan agenda nasional pelaksanaan pilkada serentak dapat terlaksana sesuai rencana.

"Kami memberi apresiasi karena di tingkat nasional Papua dianggap terbesar yang bermasalah," ucapnya.

"Namun sejauh Ketua KPU dan Kapolda Papua sudah berkoordinasi dengan baik sehingga bisa mempersiapkan pilkada dengan baik. Itupun saya rasakan ketika menjadi jurkam di beberapa kabupaten," ucap Komarudin.

Mengenai permasalahan dana, menurut Komarudin, tak hanya terjadi di Papua namun juga terjadi dibeberapa daerah lain.

Ia pun yakin pemerintah dapat segera mencari solusi untuk menyukseskan agenda nasional pemilihan kepala daerah serentak.

Usai pertemuan, Komarudin menyampaikan kekecewaannya karena ketidakhadiran perwakilan dari Bawaslu Papua tanpa pemberitahuan.

Ia mengaku mendapat temuan kinerja buruk panwaslu di kabupaten dan akan menindaklanjuti dengan memanggil ketua Bawaslu RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com