Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Goda Temannya di Kelas, Ruhut Sering Dimarahi Guru Manurung

Kompas.com - 25/11/2015, 07:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR RI, Ruhut Sitompul, mengaku usil saat duduk di bangku SMA. Ia sering menggoda teman perempuannya saat menempuh pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Medan.

Tak jarang, ulah usil Ruhut terhadap siswa perempuan dilakukan saat kegiatan belajar mengajar. Akibatnya, ia pun sering dihukum oleh gurunya.

"Aku dulu sering godain kawan wanita. Aku pernah disetrap. Tiap hari aku harus menyapu halaman sekolah," kata Ruhut kepada Kompas.com, Selasa (24/11/2015) malam.

Sosok guru yang paling diingat oleh Ruhut adalah Manurung, pengajar Ilmu Pasti. Setiap ketahuan melakukan tindakan yang usil, Ruhut pasti langsung dimarahi habis-habisan.

"Waduh kalau aku salah sedikit, langsung diangkatnya jambang aku," kata Juru Bicara Partai Demokrat ini.

Ruhut menyadari, kemarahan guru merupakan bentuk kasih sayang kepada muridnya.

"Wajar aku dimarahi karena kan dulu aku anak bandel," kenang dia.

Saat SMAN 1 Medan menggelar reuni akbar di Ecopark Ancol pada Agustus lalu, Ruhut pun mencoba mencari Manurung. Namun, dia tak terlihat hadir dalam ajang reuni yang mendapatkan rekor dari Museum Rekor Indonesia itu.

Padahal, Ruhut hendak mengucapkan terima kasih karena kontribusi Manurung juga dia menjadi seperti sekarang.

"Guru bagi saya adalah segala-galanya. Tanpa guru, saya tidak bisa seperti sekarang. Saya menentang kalau guru pahlawan tanpa tanda jasa. Itu yang membuat kita akhirnya lupa bahwa guru itu belum sejahtera," ujar Ruhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com